Rabu, 18 Mei 2016

MONERA


MONERA




Kata monera berasal dari bahasa Yunani, moneres yang berarti “tunggal”. Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular). Anggota kingdom ini menempati berbagai habitat bahkan habitat ekstrim yang tidak dapat dihuni makhluk hidup lain. Cabang Biologi mengenai bakteri disebut Bakteriologi.

Anggota kingdom monera secara umum disebut dengan bakteri. Bakteri berasal dari kata bakterion yang bermakna batang yang kecil. Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria. Keduanya merupakan organisme prokariotik. Kelompok yang paling primitif, Archaebacteria, saat ini mulai terbatas keberadaannya. Namun, tetap dapat ditemukan di tempat tertentu, seperti sumber air panas dan daerah yang konsentrasi oksigennya rendah. Organisme prokariotik merupakan organisme yang inti selnya belum memiliki membran inti. Adapun organisme eukariotik, sudah memiliki membran inti. Untuk memperjelas perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, perhatikan Tabel  berikut (Campbell, 1998: 509).



Tabel Perbedaan Ciri-Ciri Prokariotik dan Eukariotik

Karakter
Organisme Prokariotik (Monera)
Organisme Eukariotik
Eubacteria
Archaebacteria
Membran inti
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Organel sel Bermembran
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Peptidoglikan pada dinding sel
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Sensitivitas antibiotik
Pertumbuhan dihambat oleh Streptomycin dan Chloramphenicol
Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut
Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut
Membran lemak
Rantai karbonTunggal
Rantai karbonBercabang
Rantai karbon tunggal
RNA Polimerase
Satu macam
Beberapa macam
Beberapa macam
Asam amino inisiator untuk awal sintesis protein
Formylmethionine
Methionin
Methionin



Oleh karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, anggota kingdom Monera menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi ini. Misalnya, Escherichia coli yang dapat bereproduksi melalui pembelahan biner setiap 15 menit sekali dan kisaran habitatnya yang luas.



A. Ciri-ciri Umum Kingdom Monera

Anggota kingdom monera memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :

1. Tersusun atas satu sel (uniselular).

Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.

2. Bentuk sel bervariasi.

Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil atau diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus atau streptobasil), anggur (staphylococcus atau staphylobasil).

3. Tipe sel prokariotik.

Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera adalah struktur sel. Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaann membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.

4. Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer, sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).

5. Tidak memiliki organel bermembran.

Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel-organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola.

6. Memiliki alat gerak atau flagel.

Pada umumnya kelompok monera dilengkapi alat gerak (flagel) yang memungkinkan dapat bergerak.

7. Habitat bersifat kosmopolit.

Organisme memiliki habitat yang cukup luas. Hampir diberbagai belahan bumi bahkan di dalam tubuh organism dapat ditemukan anggota monera (kosmopolit: dimana-mana).

8. Memiliki dua cara reproduksi.

a. Aseksual (tanpa perkawinan) : membelah diri dan endospora.

b. Seksual : konjugasi.



B. Klasifikasi Kingdom Monera

Berdasarkan struktur selnya, kingdom monera dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Archaebacteria

Archaebacteria merupakan organisme tertua (archae=purba) yang hidup di bumi. Karakteristik yang dimiliki anggota archae berbeda dengan anggota monera lainnya. Ciri-ciri archaebakteria yaitu :

a.  Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan.

b.  Memiliki beberapa jenis RNA polimerase.

c. Bentuknya bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral atau tidak beraturan.

d. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas atau fragmentasi.

e. Tahan terhadap antibiotik (streptomiesin dan kloralfenikol).

f. Mampu hidup pada tempat-tempat ekstrem, misal di mata air panas dan di dasar samudra sehingga disebut ekstermofil.

Berdasarkan tempat hidupnya, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

1.      Methanogen

Methanogen memiliki kemampuan menggunakan hidrogen untuk mereduksi karbon dioksida menjadi gas metana (CH4). Dari reaksi tersebut, dihasilkan energi. Reaksinya adalah sebagai berikut :



Kelompok ini merupakan organisme anaerob obligat, artinya tidak dapat mentolerir oksigen, resiprasi berlangsung secara anaerob.

Methanogen hidup di lingkungan anaerob, seperti dasar rawa-rawa, tempat penampungan limbah, dan saluran pencernaan hewan, termasuk manusia. Di dalam saluran pencernaan sapi, mereka menguraikan selulosa sehingga memungkinkan sapi memperoleh nutrisi dari tumbuhan. Dalam industri, methanogen digunakan untuk mengolah limbah dan menjernihkan air. Contoh methanogen, antara lain Methanopyrus, Methanobrevibacter ruminatium, Methanococcus.

2.      Halofil Ekstrem

Halofil ekstrem mampu hidup di lingkungan yang salinitas atau kadar garamnya tinggi (10 kali salinitas air laut), misal di Laut Mati dan di danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contohnya adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin yang bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.

3.      Termoasidofil

Termoasidofil dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Organisme ini dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 110°C dan ber-pH di bawah 2, misal di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra. Sebagian besar merupakan organisme anaerob yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen. Contoh Sulfolobus solfataricus dan Sulfolobus acidorcaldarius.

2. Eubacteria

Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium, jamak: bacteria merupakan organisme yang umumnya tidak berklorofil. Bakteri mempunyai diameter berukuran 0,5-1 µm dan panjang 0,1-10 µm. Bakteri mampu hidup diberbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan.

a. Ciri-ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Pada umumnya tidak memiliki klorofil.

2. Umumnya bersel satu atau uniselular.

3. Materi genetik berupa kromosom yang berupa molekul DNA melingkar berisi beribu-ribu gen untuk mengendalikan aktivitas sel bakteri.

4. Ribosom tersusun atas protein dan RNA, kumpulan ribosom disebut polisom atau poliribosom.

5. Memiliki dinding sel yang memberikan bentuk kaku pada tubuh bakteri yang berfungsi mencegah sel membengkak dan pecah akibat tekanan osmosis.

6. Hidupnya bebas atau sebagai parasit (patogen).

7. Memiliki bentuk beraneka ragam.

8. Dapat berdiri sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni) membentuk rantai atau bola.

9. Dapat membuat makanan sendiri (autotrof) atau mendapat makanan dari luar (heterotrof).

b. Struktur Bakteri



Gambar 1 Struktur tubuh bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Struktur dasar dimiliki hampir semua jenis bakteri meliputi :

a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida. Ketebalanpeptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan jika diberi pewarnaan gram, bakteri gram positif akan berwarna ungu, serta bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis dan jika diberi pewarnaan gram akan berwarna merah muda.

Gambar 2 Perbedaan dinding sel Gram Positif dan Gram Negatif
b.  Membran sel adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.

c.  Sitoplasma adalah cairan sel.

d. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.

e. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Gambar 3 Granula
2. Struktur tambahan bakteri dimiliki oleh jenis bakteri tertentu meliputi :

a. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.

b. Flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.

Gambar 4 Flagellum
Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya, bakteri dibedakan menjadi :

-   Atrik, tidak memiliki flagel.

-   Monotrik, memiliki satu flagel pada salah satu ujung selnya.

- Lofotrik, memiliki banyak flagel pada salah satu ujung tubuhnya.

-   Amfitrik, memiliki flagel pada kedua ujungnya.

- Peritrik, memiliki banyak flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Gambar 5 Jenis flagellum
c. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.

Gambar 6 Pilus
d. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

e. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

f.  Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

c.       Macam dan Bentuk Bakteri

Gambar 7 Bentuk bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dapat dibedakan menjadi :

1.  Kokus (bola)

Kokus adalah bakteri berbentuk bulat seperti bola. Berdasarkan koloninya, kokus dapat dibedakan enam, yaitu :

- Monokokus, yakni bakteri berbentuk bola yang hidup mandiri atau soliter.

Contoh : Monococcus gonorrhoea penyebab penyakit kencing nanah.

- Diplokokus, yakni bakteri berbentuk bola yang hidup selalu berpasang-pasangan, tiap pasang terdiri atas dua bakteri.

Contoh : Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit radang paru-paru.

- Tetrakokus, yakni bakteri berbentuk bulat yang hidup berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari atas empat bakteri.

- Sarkina, yakni bakteri berbentuk bola yang hidup berkelompok dan setiap kelompok terdiri atas delapan bakteri yang membentuk susunan seperti kubus.

- Streptokokus, yakni bakteri berbentuk bola yang bergandeng-gandengan seperti rantai.

Contoh : Streptococcus thermophillus untuk membuat yoghurt.

- Stafilokokus, yakni bakteri berbentuk seperti bola dan bergerombol seperti anggur.

Contoh : Staphylococcus aureus.

2.  Basil (bacillus)

Basil adalah bakteri berbentuk seperti silinder atau batang kecil. Bakteri berbentuk ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

- Monobasilus, yakni bakteri berbentuk batang yang hidup mandiri atau soliter.

Contoh : Escherichia coli dan Lactobacillus casei.

- Diplobasilus, yakni bakteri berbentuk batang yang hidup berpasangan dua-dua.

Contoh : Salmonella typhosa.

- Streptobasilus, yakni bakteri berbentuk batang yang membentuk rantai.

Contoh : Azotobacter dan Bacillus anthracis.

3.  Spirillium (Spiral)

Spirilium adalah bakteri yang mempunyai bentuk seperti spiral, berkelok, atau melengkung. Bakteri bentuk ini dibagi menjadi tiga, yaitu :

- Spiral yaitu bentuk sel bergelombang.

- Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.

Contoh : Spirochaeta pallidum penyebab penyakit raja singa atau sifilis.

- Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma.

Contoh : Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.

d.  Perkembangbiakan Bakteri

Pertumbuhan bakteri adalah pertambahan jumlah bakteri dalam suatu koloni dengan cara membelah diri. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

1.      Temperatur

Suhu optimal untuk pertumbuhan bakteri adalah antara 270 - 300°C. Namun demikian, ada pula bakteri yang tumbuh baik pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi daripada suhu optimum rata-rata tersebut.

2.      Kelembaban

Bakteri dapat tumbuh baik pada lingkungan yang lembab atau kadar airnya cukup tinggi.

3.      Cahaya matahari

Cahaya matahari, khususnya sinar ultraviolet dapat mematikan bakteri. Di samping itu, sinar ultraviolet juga mampu merusak struktur kromosom bakteri. Sinar matahari biasanya dimanfaatkan untuk mengawetkan aneka bahan makanan dengan cara dikeringkan (misal ikan asin) yang akan memperlambat pembusukan oleh bakteri.

4.      Zat makanan

Jumlah zat makanan atau nutrisi yang banyak akan meningkatkan jumlah bakteri. Sebaliknya, berkurangnya nutrisi mengakibatkan bakteri menyusut, bahkan akan mati.

5.      Zat kimia

Beberapa jenis zat kimia, misalnya antibiotik dan zat-zat kimia yang lain, ada yang dapat mematikan atau merusak dinding sel bakteri, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

6.      Predator bakteri

Predator (pemangsa) bakteri biasanya adalah Amoeba dan Didinium. Amoeba memakan mikroorganisme kecil, beberapa diantaranya adalah Protozoa dan Algae.

e. Reproduksi Bakteri

Perkembangan bakteri dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan membelah diri menjadi dua (pembelahan biner). Adapun perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan rekombinasi genetik. Rekombinasi genetik merupakan cara penggabungan materi genetik yang berupa DNA antarbakteri dalam satu spesies. Rekombinasi genetik pada bakteri dapat dibedakan menjadi :

Gambar 8 Transformasi

1. Transformasi adalah perpindahan materi genetik yang berupa DNA dari satu sel bakteri yang satu ke bakteri yang sejenis lainnya dengan proses fisiologis yang kompleks.

Gambar 9 Transduksi

2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofag (virus bakteri).
Gambar 10 Konjugasi

3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
f.  Kebutuhan Hidup Bakteri

Berdasarkan caranya memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Bakteri Autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik dan mengubahnya menjadi senyawa organik. Bakteri Fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan cahaya untuk mereduksi senyawa anorganik menjadi energi, misal bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin). Bakteri Kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk menghasilkan energi, misal bakteri besi, bakteri belerang, dan bakteri zat lemas (Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitobacter).

2.  Bakteri Heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Bakteri parasit memperoleh makanan dengan cara mengambil senyawa organik kompleks dari organisme lain, misal Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Bakteri saprofit memperoleh makanan dari sisa organisme yang telah mati atau sampah, misal bakteri yang hidup di tempat sampah.

Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Bakteri Aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk keperluan hidupnya, contoh bakteri nitrat (Nitrobacter) dan bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus) yang melakukan proses nitrifikasi yang membutuhkan oksigen untuk mengoksidasi amonia menjadi nitrat.

2. Bakteri Anaerob adalah bakteri yang mendapatkan energi tanpa oksigen, contoh Micrococcus denitrificans, Clostridium desulfuricans, dan Clostridium tetani penyebab tetanus. Energi diperoleh dari penguraian senyawa yang telah jadi. Bakteri anaerob berperan dalam proses denitrifikasi, yaitu proses penguraian nitrat menjadi amonia.

g. Klasifikasi Bakteri

1.      Spirochaeta

Filum ini beranggotakan bakteri Gram negatif yang berbentuk spiral. Anggotanya ada yang hidup secara aerob dan anaerob.  Spirochaeta bergerak menggunakan flagela yang tertanam di dinding sel. Hidupnya secara bebas, bersimbiosis, atau sebagai parasit.

2.      Bakteri Gram Positif

Anggota bakteri Gram positif banyak yang menyebabkan penyakit pada manusia, misal Streptococcus pneumoniae  yang menyebabkan radang paru-paru. Bakteri ini juga banyak menghasilkan racun, misal Clostridium botulinum sangat mematikan, satu gram racun dapat membunuh lebih dari satu orang. Selain itu, bakteri ini juga dapat menguntungkan, contoh antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri dari kelompok Actinomycetes dan dapat digunakan untuk membuat yoghurt, acar, keju, dan mentega.

3.      Proteobacteria

Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok:

- Bakteri ungu, memiliki pigmen. Fotoautotrof atau fotoheterotrof.

-  Proteobacteri kemoautotrofik, bakteri yang bersimbiosis dengan tumbuhan, misal Nitrosomonas.

-   Proteobacteri kemoheterotrofik, bakteri yang hidup dalam tubuh hewan. Contoh E.coli.

4.      Cyanobacteria (Ganggang Hijau-Biru)

Cyanobacteria adalah organisme prokariotik bersel tunggal atau bersel banyak yang mikroskopis. Habitatnya di air tawar, air laut, tempat yang lembap, batuan yang basah, menempel pada tumbuhan atau hewan, di kolam yang banyak mengandung bahan organik, di sumber air panas (suhu mencapai 80°C), dan perairan yang tercemar. Hidupnya secara soliter (sendiri) atau berkelompok (koloni). Tubuhnya mempunyai klorofil, karotenoid, pigmen fikobilin (gabungan antara fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru)) sehingga berwarna hijau kebiru-biruan. Cyanobacteria merupakan vegetasi perintis, yaitu tumbuhan pertama yang memberi kemungkinan hidup pada organisme lain di tempat yang sulit dijadikan tempat hidup.

a.  Reproduksi Cyanobacteria

Cyanobacteria berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membelah diri, fragmentasi, dan heterokista.

-          Membelah diri

Perkembangbiakan dengan membelah diri hanya ditemukan pada cyanobacteria bersel tunggal. Setiap tubuh yang terdiri atas satu sel akan membelah secara langsung menjadi dua, sehingga pembelahan biner.

-          Fragmentasi
Perkembangan dengan cara fragmentasi ditemukan pada cyanobacteria bersel satu yang hidup berkoloni serta cyanobacteria berbentuk benang. Koloni akan memisah menjadi koloni yang lebih kecil. Selanjutnya, masing-masing sel menyusun koloni akan membelah biner, sehingga pada suatu ketika akan dihasilkan koloni cyanobacteria yang ukurannya berimbang dengan koloni induknya.

Tubuh cyanobacteria yang berbentuk benang akan terputus-putus menjadi beberapa bagian benang yang berukuran lebih pendek. Tiap bagian atau potongan akan tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan semacam ini sering juga homogonium.

-          Heterokista
Pada bagian tertentu pada tubuh cyanobacteria berbentuk benang terdapat sel berdinding tebal yang bentuknya berbeda dengan sel-sel di sekitarnya. Oleh karenanya sel tersebut dinamakan heterokista. Heterokista ini jika memisahkan diri dari benang induknya dapat tumbuh menjadi individu baru.

b. Macam-macam Cyanobacteria

-   Cyanobacteria bersel satu

1. Croococcus, biasa hidup di air kolam yang tenang, berkembang biak dengan membelah diri.

2. Gleocapsa, bentuk tubuhnya mirip Croococcus, tetapi selnya diselubungi oleh selaput lendir berwarna biru. Biasa hidup pada batu atau sebagai epifit pada tumbuhan lain.

-   Cyanobacteria bersel satu berkoloni

1. Polycistis, berbentuk seperti bola. Hidup pada kolam yang airnya tenang dan jernih.

2. Spirulina, mampu berkembang biak dengan cepat serta mampu menyintesis zat makanan dengan baik sehingga mampu menghasilkan zat organik bergizi tinggi.

-   Cyanobacteria berbentuk benang

1. Oscillatoria, tubuhnya terdiri atas selapis sel pipih, hidup pada air tenang, berkembang biak dengan fragmentasi benang atau hormogonium.

2. Nostoc commune, sel-sel penyusun tubuhnya berbentuk bola yang tersusun seperti rantai. Pada sel-sel tertentu, dindingnya menebal dan berubah menjadi heterokista.

3. Rivularia, ciri khas tubuhnya adalah benang tubuhnya yang menyerupai cambuk. Pada pangkal filamen atau benangnya sering ditemukan heterokista.

4. Anabaena cycadae dan Anabaena azolae, kedua jenis ini mempunyai tubuh mirip Nostoc, tetapi hidup bersimbiosis pada akar tumbuhan lain. Anabaena cycadae hidup bersimbiosis pada akar tumbuhan pakis haji (Cycasrumphii), sedangkan Anabaena azolae bersimbiosis pada akar paku air (Azolla pinnata). Seperti halnya Nostoc, Anabaena juga berkembang biak dengan fragmentasi benang dan dengan heterokista.

c.  Peranan Cyanobacteria

Beberapa jenis Cyanobacteria seperti Nostoc commune dan Gloeocapsa pengikat nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan tanah. Cyanobacteria pengikat nitrogen ada juga yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain, misal Anabaena cycadae bersimbiosis dengan akar pakis haji (Cycas rumphii) dan Anabaena azollae bersimbiosis dengan akar tanaman paku-pakuan (Azolla pinnata).

Cyanobacteria juga sebagai bahan makanan, misalnya Spirullina, mampu menghasilkan senyawa karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat diperlukan manusia. Cyanobacteria ada juga yang menghasilkan racun neurotoksin, misal Microcystis.

h. Peranan Bakteri

o   Bakteri yang menguntungkan

1. Bidang pertanian

a. Rhizobium yang ada pada akar tanaman kacang-kacangan dapat mengikat nitrogen bebas di udara.

b. Azotobacter dan Clostridium mampu menyuburkan tanah karena dapat mengikat nitrogen bebas di udara.

c. Nitrosomonas dan Nitrosococcus mampu menghasilkan senyawa nitrat yang menyuburkan tanah.

2. Bidang industri makanan

a. Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus untuk membuat yoghurt.

b. Acetobacter xylinum untum membuat nata de coco.

c. Streptococcus lactis untuk membuat keju.

3. Bidang farmasi

a. Streptomyces griceus menghasilkan antibiotik streptomisin untuk memberantas bakteri TBC.

b.  Streptomyces aureofaciens menghasilkan antibiotik aureomisin dan antibiotik kloromisetin.

c.     Bacillus brevis menghasilkan antibiotik tiromisin.

d.  Pseudomonas denitrificans dan Propioni bacterium menghasilkan vitamin B12.

e.   Clostridium acetobutylicum menghasilkan aseton dan butanol.

f.     Acetobacter aceti untuk membuat asam cuka.

4. Pembuatan biogas dan pengurai

a. Escherichia coli membantu pembusukan makanan dalam usus besar manusia dan pembentuk vitamin K untuk pembekuan darah.

b. Methanobacterium omelianski dan Methanobacterium ruminatum  menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metan (CH4) dan CO2.

c.  Clostridium sporangeus menguraikan asam amino menjadi amonia.

d. Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai makhluk hidup dan menguraikan sulfat di tempat becek serta menghasilkan H2S.

e. Thiobacillus denitrificans menguraikan nitrit dan menghasilkan N2 atau disebut denitrifikasi.

o   Bakteri yang merugikan

1. Bakteri penyebab penyakit pada manusia

a.  Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC.

b.  Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit lepra.

c.  Salmonella typhosa menyebabkan penyakit tifus.

d.  Shigella dysentriae menyebabkan penyakit disentri.

e. Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit radang paru-paru.

f. Treponema pallidum menyebabkan penyakit sifilis pada alat kelamin.

g. Klebsiella pneumoniae mengakibatkan infeksi saluran pernapasan, saluran kencing, dan usus.

h. Meningococcus menyebabkan meningitis, yaitu penyakit radang selaput otak (meninges).

i. Neisseria gonorrhoea menyebabkan penyakit kencing nanah.

j.  Vibrio cholerae menyebabkan penyakit kolera.

k.  Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks.

2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan

a. Campylobacter fetus mengakibatkan keguguran pada sapi dan kambing serta menyebabkan radang pada usus manusia.

b. Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks pada ternak.

3. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan

a. Agrobacterium tumefaciens mengakibatkan tumor pada tumbuhan.

b.  Pseudomonas cattleyae menyerang tanaman anggrek.

c.  Pseudomonas solanacearum menyerang tanaman pisang.

d.  Bacterium papaye menyerang tanaman pepaya.

4. Bakteri penghasil racun

a. Pseudomonas cocovenenans menghasilkan racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.

b. Clostridium botulinum menghasilkan racun botulinum pada makanan kaleng yang sudah rusak.

c. Leuconostoc mesentroides menyebabkan makanan berlendir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar