MONERA
Kata
monera berasal dari bahasa Yunani, moneres
yang berarti “tunggal”. Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu
sel (uniselular). Anggota kingdom ini menempati berbagai habitat bahkan
habitat ekstrim yang tidak dapat dihuni makhluk hidup lain. Cabang Biologi
mengenai bakteri disebut Bakteriologi.
Anggota
kingdom monera secara umum disebut dengan bakteri. Bakteri berasal dari
kata bakterion yang bermakna batang
yang kecil. Organisme utama
yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria.
Keduanya merupakan organisme prokariotik. Kelompok yang paling primitif,
Archaebacteria, saat ini mulai terbatas keberadaannya. Namun, tetap dapat
ditemukan di tempat tertentu, seperti sumber air panas dan daerah yang
konsentrasi oksigennya rendah. Organisme prokariotik merupakan organisme yang
inti selnya belum memiliki membran inti. Adapun organisme eukariotik, sudah
memiliki membran inti. Untuk memperjelas perbedaan antara organisme prokariotik
dan eukariotik, perhatikan Tabel berikut (Campbell, 1998: 509).
Tabel Perbedaan
Ciri-Ciri Prokariotik dan Eukariotik
Karakter
|
Organisme Prokariotik (Monera)
|
Organisme Eukariotik
|
|
Eubacteria
|
Archaebacteria
|
||
Membran
inti
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Ada
|
Organel
sel Bermembran
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Ada
|
Peptidoglikan
pada dinding sel
|
Ada
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Sensitivitas
antibiotik
|
Pertumbuhan
dihambat oleh Streptomycin dan Chloramphenicol
|
Tidak
terhambat oleh antibiotik tersebut
|
Tidak
terhambat oleh antibiotik tersebut
|
Membran
lemak
|
Rantai
karbonTunggal
|
Rantai
karbonBercabang
|
Rantai
karbon tunggal
|
RNA
Polimerase
|
Satu
macam
|
Beberapa
macam
|
Beberapa
macam
|
Asam
amino inisiator untuk awal sintesis protein
|
Formylmethionine
|
Methionin
|
Methionin
|
Oleh karena ukurannya yang kecil dan
kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, anggota kingdom Monera
menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi ini. Misalnya, Escherichia coli yang dapat bereproduksi
melalui pembelahan biner setiap 15 menit sekali dan kisaran habitatnya yang
luas.
A. Ciri-ciri
Umum Kingdom Monera
Anggota
kingdom monera memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
1. Tersusun atas satu sel (uniselular).
Salah
satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga biru dari kerajaan plantae adalah
karena tubuh bakteri dan alga biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.
2. Bentuk sel bervariasi.
Bentuk
sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat
(cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang
terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil atau diplococus), kubus (sarcina),
rantai (streptococcus atau streptobasil), anggur (staphylococcus atau staphylobasil).
3. Tipe sel prokariotik.
Alasan
yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera adalah struktur sel. Semua
anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti
sejati. Hal ini karena ketiadaann membran inti pada selnya. Sehingga selnya
disebut dengan istilah nukleoid.
4. Dinding sel yang menyusun bakteri dan
alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat
peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan
osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer, sementara
tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding
selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).
5. Tidak memiliki organel bermembran.
Ketiadaan
membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel-organel
bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan
golgi, lisosom, dan vakuola.
6. Memiliki alat gerak atau flagel.
Pada
umumnya kelompok monera dilengkapi alat gerak (flagel) yang memungkinkan dapat
bergerak.
7. Habitat bersifat kosmopolit.
Organisme
memiliki habitat yang cukup luas. Hampir diberbagai belahan bumi bahkan di
dalam tubuh organism dapat ditemukan anggota monera (kosmopolit: dimana-mana).
8. Memiliki dua cara reproduksi.
a. Aseksual (tanpa perkawinan) : membelah
diri dan endospora.
b. Seksual : konjugasi.
B. Klasifikasi
Kingdom Monera
Berdasarkan
struktur selnya, kingdom monera dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Archaebacteria
Archaebacteria
merupakan organisme tertua (archae=purba)
yang hidup di bumi. Karakteristik yang
dimiliki anggota archae berbeda dengan anggota monera lainnya. Ciri-ciri archaebakteria
yaitu :
a. Dinding sel tidak
memiliki peptidoglikan.
b. Memiliki beberapa
jenis RNA polimerase.
c. Bentuknya
bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral atau tidak beraturan.
d. Reproduksinya
dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas atau
fragmentasi.
e. Tahan terhadap
antibiotik (streptomiesin dan kloralfenikol).
f. Mampu hidup pada
tempat-tempat ekstrem, misal di mata air panas dan di dasar samudra sehingga
disebut ekstermofil.
Berdasarkan tempat hidupnya, dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu :
1.
Methanogen
Methanogen memiliki kemampuan menggunakan hidrogen
untuk mereduksi karbon dioksida menjadi gas metana (CH4). Dari
reaksi tersebut, dihasilkan energi. Reaksinya adalah sebagai berikut :
Kelompok ini merupakan organisme anaerob obligat,
artinya tidak dapat mentolerir oksigen, resiprasi berlangsung secara anaerob.
Methanogen hidup di lingkungan anaerob, seperti dasar
rawa-rawa, tempat penampungan limbah, dan saluran pencernaan hewan, termasuk
manusia. Di dalam saluran pencernaan sapi, mereka menguraikan selulosa sehingga
memungkinkan sapi memperoleh nutrisi dari tumbuhan. Dalam industri, methanogen
digunakan untuk mengolah limbah dan menjernihkan air. Contoh methanogen, antara
lain Methanopyrus, Methanobrevibacter ruminatium, Methanococcus.
2.
Halofil Ekstrem
Halofil ekstrem mampu hidup di lingkungan yang
salinitas atau kadar garamnya tinggi (10 kali salinitas air laut), misal di
Laut Mati dan di danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan.
Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contohnya adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran
plasma Halobacterium halobium,
terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin yang bertanggung jawab
terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.
3.
Termoasidofil
Termoasidofil dapat ditemukan di lingkungan yang
sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Organisme ini dapat hidup di lingkungan
yang bersuhu 110°C dan
ber-pH di bawah 2, misal di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar
samudra. Sebagian besar merupakan organisme anaerob yang menggunakan belerang
(sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen.
Contoh Sulfolobus solfataricus dan Sulfolobus acidorcaldarius.
2. Eubacteria
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium, jamak:
bacteria merupakan organisme yang umumnya tidak berklorofil. Bakteri mempunyai
diameter berukuran 0,5-1 µm
dan panjang 0,1-10 µm.
Bakteri mampu hidup diberbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan.
a. Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pada umumnya
tidak memiliki klorofil.
2. Umumnya bersel
satu atau uniselular.
3. Materi genetik
berupa kromosom yang berupa molekul DNA melingkar berisi beribu-ribu gen untuk
mengendalikan aktivitas sel bakteri.
4. Ribosom tersusun
atas protein dan RNA, kumpulan ribosom disebut polisom atau poliribosom.
5. Memiliki dinding
sel yang memberikan bentuk kaku pada tubuh bakteri yang berfungsi mencegah sel
membengkak dan pecah akibat tekanan osmosis.
6. Hidupnya bebas
atau sebagai parasit (patogen).
7. Memiliki bentuk
beraneka ragam.
8. Dapat berdiri
sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni) membentuk rantai atau bola.
9. Dapat membuat
makanan sendiri (autotrof) atau mendapat makanan dari luar (heterotrof).
b. Struktur Bakteri
Gambar 1 Struktur tubuh bakteri |
Struktur bakteri terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Struktur dasar
dimiliki hampir semua jenis bakteri meliputi :
a. Dinding sel
tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida. Ketebalanpeptidoglikan
membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
jika diberi pewarnaan gram, bakteri gram positif akan berwarna ungu, serta bakteri gram
negatif bila peptidoglikannya tipis dan jika diberi pewarnaan gram akan
berwarna merah muda.
Gambar 2 Perbedaan dinding sel Gram Positif dan Gram Negatif |
b. Membran sel
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid
dan protein.
c. Sitoplasma adalah
cairan sel.
d. Ribosom adalah
organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
e. Granula
penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Gambar 3 Granula |
2. Struktur tambahan
bakteri dimiliki oleh jenis bakteri tertentu meliputi :
a. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding
sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila
lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun
atas polisakarida dan air.
b. Flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang
atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
Gambar 4 Flagellum |
Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya, bakteri
dibedakan menjadi :
- Atrik, tidak memiliki flagel.
- Monotrik, memiliki satu flagel pada
salah satu ujung selnya.
- Lofotrik, memiliki banyak flagel pada
salah satu ujung tubuhnya.
- Amfitrik, memiliki flagel pada kedua
ujungnya.
- Peritrik, memiliki banyak flagel pada
seluruh permukaan tubuhnya.
Gambar 5 Jenis flagellum |
c. Pilus dan fimbria
adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel,
pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih
kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
Gambar 6 Pilus |
d. Klorosom adalah
struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen
klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat
pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
e. Vakuola gas
terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
f. Endospora adalah
bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk
didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding
endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
c.
Macam dan Bentuk
Bakteri
Gambar 7 Bentuk bakteri |
Berdasarkan bentuknya, bakteri dapat dibedakan menjadi
:
1. Kokus (bola)
Kokus adalah bakteri berbentuk bulat seperti bola.
Berdasarkan koloninya, kokus dapat dibedakan enam, yaitu :
- Monokokus, yakni
bakteri berbentuk bola yang hidup mandiri atau soliter.
Contoh : Monococcus
gonorrhoea penyebab penyakit kencing nanah.
- Diplokokus, yakni
bakteri berbentuk bola yang hidup selalu berpasang-pasangan, tiap pasang
terdiri atas dua bakteri.
Contoh : Diplococcus
pneumoniae penyebab penyakit radang paru-paru.
- Tetrakokus, yakni
bakteri berbentuk bulat yang hidup berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari
atas empat bakteri.
- Sarkina, yakni
bakteri berbentuk bola yang hidup berkelompok dan setiap kelompok terdiri atas
delapan bakteri yang membentuk susunan seperti kubus.
- Streptokokus,
yakni bakteri berbentuk bola yang bergandeng-gandengan seperti rantai.
Contoh : Streptococcus
thermophillus untuk membuat yoghurt.
- Stafilokokus,
yakni bakteri berbentuk seperti bola dan bergerombol seperti anggur.
Contoh : Staphylococcus
aureus.
2. Basil (bacillus)
Basil adalah bakteri berbentuk seperti silinder atau
batang kecil. Bakteri berbentuk ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Monobasilus,
yakni bakteri berbentuk batang yang hidup mandiri atau soliter.
Contoh : Escherichia
coli dan Lactobacillus casei.
- Diplobasilus,
yakni bakteri berbentuk batang yang hidup berpasangan dua-dua.
Contoh : Salmonella
typhosa.
- Streptobasilus,
yakni bakteri berbentuk batang yang membentuk rantai.
Contoh : Azotobacter
dan Bacillus anthracis.
3. Spirillium
(Spiral)
Spirilium adalah bakteri yang mempunyai bentuk seperti
spiral, berkelok, atau melengkung. Bakteri bentuk ini dibagi menjadi tiga,
yaitu :
- Spiral yaitu bentuk sel bergelombang.
- Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
Contoh : Spirochaeta pallidum penyebab penyakit
raja singa atau sifilis.
- Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma.
Contoh : Vibrio cholerae penyebab penyakit
kolera.
d. Perkembangbiakan Bakteri
Pertumbuhan
bakteri adalah pertambahan jumlah bakteri dalam suatu koloni dengan cara
membelah diri. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1.
Temperatur
Suhu optimal untuk pertumbuhan bakteri adalah antara
270 - 300°C.
Namun demikian, ada pula bakteri yang tumbuh baik pada suhu lebih rendah atau
lebih tinggi daripada suhu optimum rata-rata tersebut.
2.
Kelembaban
Bakteri dapat tumbuh baik pada lingkungan yang lembab
atau kadar airnya cukup tinggi.
3.
Cahaya matahari
Cahaya matahari, khususnya sinar ultraviolet dapat
mematikan bakteri. Di samping itu, sinar ultraviolet juga mampu merusak
struktur kromosom bakteri. Sinar matahari biasanya dimanfaatkan untuk
mengawetkan aneka bahan makanan dengan cara dikeringkan (misal ikan asin) yang
akan memperlambat pembusukan oleh bakteri.
4.
Zat makanan
Jumlah zat
makanan atau nutrisi yang banyak akan meningkatkan jumlah bakteri. Sebaliknya,
berkurangnya nutrisi mengakibatkan bakteri menyusut, bahkan akan mati.
5.
Zat kimia
Beberapa jenis zat kimia, misalnya antibiotik dan
zat-zat kimia yang lain, ada yang dapat mematikan atau merusak dinding sel
bakteri, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
6.
Predator bakteri
Predator (pemangsa) bakteri biasanya adalah Amoeba dan Didinium. Amoeba memakan
mikroorganisme kecil, beberapa diantaranya adalah Protozoa dan Algae.
e. Reproduksi
Bakteri
Perkembangan bakteri dapat terjadi secara aseksual dan
seksual. Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan membelah diri menjadi
dua (pembelahan biner). Adapun perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan
rekombinasi genetik. Rekombinasi genetik merupakan cara penggabungan materi genetik
yang berupa DNA antarbakteri dalam satu spesies. Rekombinasi genetik pada
bakteri dapat dibedakan menjadi :
Gambar 8 Transformasi |
1. Transformasi
adalah perpindahan materi genetik yang berupa DNA dari satu sel bakteri yang
satu ke bakteri yang sejenis lainnya dengan proses fisiologis yang kompleks.
Gambar 9 Transduksi |
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel
bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofag (virus bakteri).
Gambar 10 Konjugasi |
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa
plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.
f. Kebutuhan Hidup
Bakteri
Berdasarkan caranya memperoleh makanan, bakteri dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bakteri Autotrof adalah bakteri yang mampu
membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik dan mengubahnya menjadi
senyawa organik. Bakteri Fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan cahaya
untuk mereduksi senyawa anorganik menjadi energi, misal bakteri hijau
(bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin).
Bakteri Kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk
menghasilkan energi, misal bakteri besi,
bakteri belerang, dan bakteri zat lemas (Nitrosomonas, Nitrosococcus,
Nitobacter).
2. Bakteri
Heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Bakteri
parasit memperoleh makanan dengan cara mengambil senyawa organik kompleks dari
organisme lain, misal Mycobacterium
tuberculosis penyebab TBC. Bakteri saprofit memperoleh makanan dari sisa
organisme yang telah mati atau sampah, misal bakteri yang hidup di tempat
sampah.
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bakteri Aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk keperluan hidupnya, contoh
bakteri nitrat (Nitrobacter) dan
bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus) yang melakukan proses
nitrifikasi yang membutuhkan oksigen untuk mengoksidasi amonia menjadi nitrat.
2. Bakteri Anaerob
adalah bakteri yang mendapatkan energi tanpa oksigen, contoh Micrococcus denitrificans, Clostridium desulfuricans, dan Clostridium tetani penyebab tetanus.
Energi diperoleh dari penguraian senyawa yang telah jadi. Bakteri anaerob
berperan dalam proses denitrifikasi, yaitu proses penguraian nitrat menjadi
amonia.
g. Klasifikasi
Bakteri
1.
Spirochaeta
Filum ini beranggotakan bakteri Gram negatif yang
berbentuk spiral. Anggotanya ada yang hidup secara aerob dan anaerob. Spirochaeta bergerak menggunakan flagela yang
tertanam di dinding sel. Hidupnya secara bebas, bersimbiosis, atau sebagai
parasit.
2.
Bakteri Gram
Positif
Anggota bakteri Gram positif banyak yang menyebabkan
penyakit pada manusia, misal Streptococcus
pneumoniae yang menyebabkan radang
paru-paru. Bakteri ini juga banyak menghasilkan racun, misal Clostridium botulinum sangat mematikan,
satu gram racun dapat membunuh lebih dari satu orang. Selain itu, bakteri ini
juga dapat menguntungkan, contoh antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri dari
kelompok Actinomycetes dan dapat digunakan untuk membuat yoghurt, acar, keju,
dan mentega.
3.
Proteobacteria
Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok:
- Bakteri ungu,
memiliki pigmen. Fotoautotrof atau fotoheterotrof.
- Proteobacteri
kemoautotrofik, bakteri yang bersimbiosis dengan tumbuhan, misal Nitrosomonas.
- Proteobacteri
kemoheterotrofik, bakteri yang hidup dalam tubuh hewan. Contoh E.coli.
4.
Cyanobacteria
(Ganggang Hijau-Biru)
Cyanobacteria adalah organisme prokariotik bersel
tunggal atau bersel banyak yang mikroskopis. Habitatnya di air tawar, air laut,
tempat yang lembap, batuan yang basah, menempel pada tumbuhan atau hewan, di
kolam yang banyak mengandung bahan organik, di sumber air panas (suhu mencapai
80°C), dan perairan yang
tercemar. Hidupnya secara soliter (sendiri) atau berkelompok (koloni). Tubuhnya
mempunyai klorofil, karotenoid, pigmen fikobilin (gabungan antara fikoeritrin
(merah) dan fikosianin (biru)) sehingga berwarna hijau kebiru-biruan.
Cyanobacteria merupakan vegetasi perintis, yaitu tumbuhan pertama yang memberi
kemungkinan hidup pada organisme lain di tempat yang sulit dijadikan tempat
hidup.
a. Reproduksi
Cyanobacteria
Cyanobacteria berkembang biak secara aseksual, yaitu
dengan membelah diri, fragmentasi, dan heterokista.
-
Membelah diri
Perkembangbiakan dengan membelah diri hanya ditemukan
pada cyanobacteria bersel tunggal. Setiap tubuh yang terdiri atas satu sel akan
membelah secara langsung menjadi dua, sehingga pembelahan biner.
-
Fragmentasi
Perkembangan dengan cara fragmentasi ditemukan pada cyanobacteria bersel satu yang hidup berkoloni serta cyanobacteria berbentuk benang. Koloni akan memisah menjadi koloni yang lebih kecil. Selanjutnya, masing-masing sel menyusun koloni akan membelah biner, sehingga pada suatu ketika akan dihasilkan koloni cyanobacteria yang ukurannya berimbang dengan koloni induknya.
Perkembangan dengan cara fragmentasi ditemukan pada cyanobacteria bersel satu yang hidup berkoloni serta cyanobacteria berbentuk benang. Koloni akan memisah menjadi koloni yang lebih kecil. Selanjutnya, masing-masing sel menyusun koloni akan membelah biner, sehingga pada suatu ketika akan dihasilkan koloni cyanobacteria yang ukurannya berimbang dengan koloni induknya.
Tubuh cyanobacteria yang berbentuk benang akan
terputus-putus menjadi beberapa bagian benang yang berukuran lebih pendek. Tiap
bagian atau potongan akan tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan
semacam ini sering juga homogonium.
-
Heterokista
Pada bagian tertentu pada tubuh cyanobacteria berbentuk benang terdapat sel berdinding tebal yang bentuknya berbeda dengan sel-sel di sekitarnya. Oleh karenanya sel tersebut dinamakan heterokista. Heterokista ini jika memisahkan diri dari benang induknya dapat tumbuh menjadi individu baru.
Pada bagian tertentu pada tubuh cyanobacteria berbentuk benang terdapat sel berdinding tebal yang bentuknya berbeda dengan sel-sel di sekitarnya. Oleh karenanya sel tersebut dinamakan heterokista. Heterokista ini jika memisahkan diri dari benang induknya dapat tumbuh menjadi individu baru.
b. Macam-macam Cyanobacteria
- Cyanobacteria
bersel satu
1. Croococcus, biasa
hidup di air kolam yang tenang, berkembang biak dengan membelah diri.
2. Gleocapsa, bentuk
tubuhnya mirip Croococcus, tetapi selnya diselubungi oleh selaput lendir
berwarna biru. Biasa hidup pada batu atau sebagai epifit pada tumbuhan lain.
- Cyanobacteria bersel
satu berkoloni
1. Polycistis, berbentuk
seperti bola. Hidup pada kolam yang airnya tenang dan jernih.
2. Spirulina, mampu
berkembang biak dengan cepat serta mampu menyintesis zat makanan dengan baik
sehingga mampu menghasilkan zat organik bergizi tinggi.
- Cyanobacteria
berbentuk benang
1. Oscillatoria,
tubuhnya terdiri atas selapis sel pipih, hidup pada air tenang, berkembang biak
dengan fragmentasi benang atau hormogonium.
2. Nostoc commune,
sel-sel penyusun tubuhnya berbentuk bola yang tersusun seperti rantai. Pada
sel-sel tertentu, dindingnya menebal dan berubah menjadi heterokista.
3. Rivularia, ciri
khas tubuhnya adalah benang tubuhnya yang menyerupai cambuk. Pada pangkal
filamen atau benangnya sering ditemukan heterokista.
4. Anabaena cycadae
dan Anabaena azolae, kedua jenis ini mempunyai tubuh mirip Nostoc, tetapi hidup
bersimbiosis pada akar tumbuhan lain. Anabaena cycadae hidup bersimbiosis pada
akar tumbuhan pakis haji (Cycasrumphii), sedangkan Anabaena azolae bersimbiosis
pada akar paku air (Azolla pinnata). Seperti halnya Nostoc, Anabaena juga
berkembang biak dengan fragmentasi benang dan dengan heterokista.
c. Peranan Cyanobacteria
Beberapa jenis Cyanobacteria seperti Nostoc commune dan Gloeocapsa pengikat
nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan tanah. Cyanobacteria pengikat
nitrogen ada juga yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain, misal Anabaena cycadae bersimbiosis dengan
akar pakis haji (Cycas rumphii) dan Anabaena azollae bersimbiosis dengan
akar tanaman paku-pakuan (Azolla pinnata).
Cyanobacteria juga sebagai bahan makanan, misalnya Spirullina, mampu menghasilkan senyawa
karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat diperlukan manusia. Cyanobacteria
ada juga yang menghasilkan racun neurotoksin, misal Microcystis.
h. Peranan Bakteri
o
Bakteri yang
menguntungkan
1. Bidang pertanian
a. Rhizobium
yang ada pada akar tanaman kacang-kacangan dapat mengikat nitrogen bebas di
udara.
b. Azotobacter dan
Clostridium mampu menyuburkan tanah
karena dapat mengikat nitrogen bebas di udara.
c. Nitrosomonas dan
Nitrosococcus mampu menghasilkan
senyawa nitrat yang menyuburkan tanah.
2. Bidang industri
makanan
a. Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus
bulgaricus untuk membuat yoghurt.
b. Acetobacter xylinum untum membuat nata de coco.
c. Streptococcus lactis untuk membuat keju.
3. Bidang farmasi
a. Streptomyces griceus menghasilkan antibiotik streptomisin untuk memberantas
bakteri TBC.
b. Streptomyces aureofaciens menghasilkan antibiotik aureomisin dan antibiotik
kloromisetin.
c. Bacillus brevis menghasilkan antibiotik tiromisin.
d. Pseudomonas denitrificans dan Propioni
bacterium menghasilkan vitamin B12.
e. Clostridium acetobutylicum menghasilkan aseton dan butanol.
f. Acetobacter aceti untuk membuat asam cuka.
4. Pembuatan biogas
dan pengurai
a. Escherichia coli membantu pembusukan makanan dalam usus besar manusia dan pembentuk
vitamin K untuk pembekuan darah.
b. Methanobacterium omelianski dan Methanobacterium
ruminatum menguraikan asam cuka (CH3COOH)
menjadi metan (CH4) dan CO2.
c. Clostridium sporangeus menguraikan asam amino menjadi amonia.
d. Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai makhluk hidup dan menguraikan
sulfat di tempat becek serta menghasilkan H2S.
e. Thiobacillus denitrificans menguraikan nitrit dan menghasilkan N2 atau
disebut denitrifikasi.
o
Bakteri yang merugikan
1. Bakteri penyebab
penyakit pada manusia
a. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC.
b. Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit lepra.
c. Salmonella typhosa menyebabkan penyakit tifus.
d.
Shigella dysentriae menyebabkan penyakit disentri.
e. Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit radang paru-paru.
f. Treponema pallidum menyebabkan penyakit sifilis pada alat kelamin.
g. Klebsiella pneumoniae mengakibatkan infeksi saluran pernapasan, saluran
kencing, dan usus.
h. Meningococcus menyebabkan
meningitis, yaitu penyakit radang selaput otak (meninges).
i. Neisseria gonorrhoea menyebabkan penyakit kencing nanah.
j. Vibrio cholerae menyebabkan penyakit kolera.
k. Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks.
2. Bakteri penyebab
penyakit pada hewan
a. Campylobacter fetus mengakibatkan keguguran pada sapi dan kambing serta menyebabkan radang
pada usus manusia.
b. Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks pada ternak.
3. Bakteri penyebab
penyakit pada tumbuhan
a. Agrobacterium tumefaciens mengakibatkan tumor pada tumbuhan.
b. Pseudomonas cattleyae menyerang tanaman anggrek.
c. Pseudomonas solanacearum menyerang tanaman pisang.
d. Bacterium papaye menyerang tanaman pepaya.
4. Bakteri penghasil
racun
a. Pseudomonas cocovenenans menghasilkan racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.
b. Clostridium botulinum menghasilkan racun botulinum pada makanan kaleng yang
sudah rusak.
c. Leuconostoc mesentroides menyebabkan makanan berlendir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar