Kamis, 19 Mei 2016

PROTISTA MIRIP HEWAN


A. Pengertian Protista
Kata protista berasal dari bahasa yunani yaitu protos yang berarti “pertama”. Dinamakan demikian karena menurut para ahli, protista adalah organisme eukariotik pertama yang terbentuk dari evolusi organisme prokariota. Pada sistem klasifikasi dua kingdom, anggota protista dikelompokkan sebagian dalam dunia tumbuhan dan lainnya ke dalam dunia hewan. Namun, tubuh protista yang amat sederhana, hanya tersusun atas satu sel (uniseluler), maka kelompok ini dikhususkan ke dalam kingdom tersendiri. Meskipun terdapat protista yang makroskopis (multiseluler), susunan tubuhnya masih sangat sederhana dibandingkan organisasi seluler pada organisme multiseluler sejati (hewan dan tumbuhan).

B. Ciri-ciri Umum Kingdom Protista
1. Umumnya uniseluler atau bersel satu.
Kelompok protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel. Adapun protista multiseluler merupakan bentuk koloni dari sel-sel protista, belum membentuk suatu jaringan seperti yang ditemukan pada kelompok algae makroskopis. Sel- sel protista melakukan semua fungsi fisiologis kehidupan organisme: bernapas, makan, sampai bereproduksi. Sementara protista multiseluler melakukan kerjasama untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut tanpa harus membagi tugas, seperti pada organisme multiseluler sejati.
2. Tipe sel eukariotik atau sudah memiliki membran inti.
Sel eukariotik ialah sel yang telah memiliki inti sejati. Hal ini ditandai dengan adanya membran inti yang memisahkan materi genetik dengan sitoplasma. Selain itu, protista juga memiliki organel-organel bermembran seperti mitokondria, kloroplas (algae), retikulum endoplasma, atau badan golgi dan vakuola. Protista merupakan oganisme eukariotik yang paling tertua. Fosil protista ditemukan telah hidup sejak 2,1 milyar tahun yang lalu. Para ahli evolusi meyakini bahwa protista merupakan bentuk evolusi dari organisme prokariotik dan meyakini bahwa protista adalah nenek moyang organisme eukariotik lainnya.
3. Habitat: perairan, lembab, atau dalam organisme lain.
Kelompok protista pada umumnya dapat ditemukan pada perairan tawar atau asin, atau daerah lembab. Namun ada juga protista yang hidup dalam organisme lain sebagai parasit atau simbiosis.
4. Cara Makan.
Berdasarkan cara memperoleh sumber makanannya, protista dikelompokkan menjadi :
a. Fotoautotrof adalah kelompok protista fotosintetik yang mampu membuat makannya dari senyawa anorganik dengan bantuan cahaya. Oleh karena itu, organisme ini disebut protista mirip tumbuhan (algae).
b. Heterotrof adalah protista yang mendapatkan makannya dari organisme lain dengan cara memangsa atau mengadakan simbiosis atau parasitisme. Kelompok ini adalah protista mirip hewan (protozoa).
c.  Saprofit adalah protista yang memiliki peranan sebagai pengurai (dekomposer) karena dapat mencerna sisa organisme dengan enzim yang dikeluarkan kelingkungan. Kemudian sari-sari makannya akan diabsorp ke dalam tubuh. Kelompok protista ini disebut mirip jamur.
5. Reproduksi Seksual & Aseksual
a. Seksual, reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara konjugasi atau singami. pada umumnya reproduksi seksual dilakukan ketika protista berada dalam lingkungan yang berbahaya.
b.  Aseksual, merupakan reproduksi yang paling umum dilakukan oleh kelompok protista. Jenis reproduksi yang sering dilakukan ialah dengan membelah diri atau melalui pembelahan mitosis untuk menghasilkan individu baru.

C.  Klasifikasi Protista
A. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa). Protista mirip hewan (protozoa) adalah protista yang bersifat heterotrof yang memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara "menelan" atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler).
1. Ciri-ciri Protozoa
a.  Organisme uniseluler (bersel satu).
b. Bersifat eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran). 
c.   Tidak memiliki dinding sel.
d.  Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri).
e.  Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni).
f.   Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit.
g. Hidup di air tawar, laut, tanah bahkan di dalam tubuh organisme lain.
h. Memiliki alat gerak yang berupa kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagel).
i. Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral.
j.  Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron.
k.  Pada umumnya protozoa berkembangbiak dengan membelah diri (pembelahan biner).
2.      Klasifikasi Protozoa
Kelompok protozoa adalah kelompok protista yang memiliki sifat seperti hewan yakni heterotrof dan dapat bergerak. Filum protozoa digolongkan ke dalam empat kelas berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, yaitu :
a.      Rhizopoda, yaitu protozoa yang memiliki alat gerak berupa kaki semu atau pseudopodia. Bentuk tubuhnya berubah-ubah. Struktur tubuhnya terdiri atas: sitoplasma yang terdiri atas ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma yaitu plasma sel bagian luar yang berbatasan dengan membran, sementara endoplasma merupakan plasma sel di sebelah dalam ektoplasma. Aliran ektoplasma dan endoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.

Gambar 1 Struktur tubuh Amoeba
Vakuola makanan merupakan rongga yang digunakan untuk mencerna makanan. Sedangkan vakuola kontraktil berfungsi sebagai rongga untuk membuang sisa hasil metabolisme dan untuk mengatur tekanan osmosis tubuh. Inti sel merupakan tempat terdapatnya DNA dan materi genetik, sedangkan sentriol berfungsi untuk mengontrol gerakan sel dalam penjuluran pseudopodia dan dalam orientasi pembelahan sel. Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma. Geraknya disebut gerak amoeboid. Organisme golongan ini berkembangbiak dengan membelah diri (pembelahan biner atau amitosis).
Gambar 2 Pembelahan biner Amoeba
Kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut. Makanannya diambil dengan cara fagosit dan dicerna pada vakuola makanan.
Gambar 3 Fagosit
Alat ekskresinya vakuola kontraktil (rongga berdenyut). Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah. Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan tubuhnya. Contoh Rhizopoda antara lain :
-   Amoeba proteus yang hidup bebas dalam perairan tawar yang kaya bahan organik.
-   Entamoeba dysentriae penyebab disentri.
- Entamoeba histolytica penyebab disentri amoeba (amoebiasis), hidupnya dalam usus halus manusia dan merusak jaringan darah atau getah bening.
-   Entamoeba gingivalis dapat merusak gigi.
-   Entamoeba coli dapat membantu membusukkan makanan dan membentuk vitamin K.
-   Arcella hidup di air tawar, memiliki kerangka dari zat kitin.
-   Difflugia hidup di air tawar, tubuhnya ditempeli pasir.
-  Foraminifera hidup di laut sebagai indikator adanya minyak bumi.
-   Radiolaria hidup di laut sebagai alat penggosok.
b.      Flagellata, yaitu protozoa yang memiliki alat gerak berupa flagel atau bulu cambuk. Hidup di dalam lingkungan perairan atau di dalam tubuh organisme lain sebagai parasit. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap. Struktur tubuhnya terdiri atas : Bintik mata dalam flagellata berfungsi sebagai alat penglihatan, dapat membedakan gelap terangnya cahaya saja, jadi bintik mata tersebut dapat menghantarkan flagellata menuju tempat yang ada cahayanya untuk berfoto sintesis.
Gambar 4 Struktur tubuh Euglena viridis
Vakuola kontraktil, fungsinya sebagai tempat pembuangan zat sisa yang berupa cairan. Berbeda dengan vakuola kontraktil, vakuola makanan berfungsi sebagai mulut flagellata. Nukleus sebagai inti sel. Mitokondria berfungsi untuk menghasilkan energi. Pelikel adalah suatu lapisan luar flagellata yang terbentuk dari protein. Stigma adalah alat pernafasan pada flagellata dan juga berfungsi sebagai pembakar nitrogen dalam tubuhnya. Cara reproduksi aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi seksualnya dengan konjugasi.
Gambar 5 Pembelahan biner Euglena viridis
Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora. Cara mencerna makanan ada beberapa cara :
-          holozoik : memangsa organisme lain lalu mencernanya di dalam tubuhnya.
-          holofitik : membuat makanan sendiri dari zat anorganik.
-          saprofitik : mencerna organisme yang telah mati.
Flagellata terdiri atas :
1.      Phytoflagellata mempunyai ciri-ciri berklorofil dan bersifat autotrof, misal Volvox globator dan Noctiluca miliaris. Volvox sp. hidup berkoloni, berbentuk seperti bola dan dilapisi oleh lapisan lendir. Noctiluca miliaris dapat menghasilkan bioluminens sehingga pada malam hari apabila terjadi blooming spesies ini, air laut akan tampak bercahaya.
2.      Zooflagellata bersifat heterotrof dan sebagian besar hidup sebagai parasit. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur Afrika. Trypanosoma lewisi parasit pada darah tikus.Trypanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak). Trypanosoma evansi sakit sura (malas) pada ternak, vector lalat tabanidae. Trypanosoma brucei penyakit nagano pada ternak. Trypanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse. Trypanosoma vaginalis keputihan pada vagina. Leishmania donovani penyebab sakit kalaazar (demam dan anemia). Leishmania tropica penyakit kulit di negara Asia.
c.       Ciliata, yaitu protozoa yang memiliki alat gerak berupa silia atau bulu getar. Hidupnya bebas atau sebagai parasit. Hidup di tempat yang berair misal : sawah, rawa, tanah berair, dan banyak mengandung bahan organik. Bentuk tubuhnya oval dan bentuknya tetap. Bagian tubuhnya terdiri atas oral dan aboral. Struktur tubuhnya terdiri atas : Pelikel merupakan membran yang melindungi paramecium seperti kulit. Rongga Mulut berfungsi mengumpulkan dan mengarahkan makanan ke dalam mulut sel. Pori Anal berfungsi untuk mengeluarkan limbah. Vakuola kontraktil (vakuola berdenyut) berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair dengan berkontraksi/berdenyut. Vakuola Makanan berfungsi untuk mencerna makanan sambil mengedarkan ke seluruh sel.
Gambar 6 Struktur tubuh Paramecium caudatum
Sitoplasma merupakan cairan antar sel yang dibutuhkan untuk komponen sel penting. Nukleusnya terdiri dari makronukleus berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Sedangkan mikronukleus berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi. Cara reproduksinya adalah aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri dan reproduksi seksual dilakukan dengan cara konjugasi. Konjugasi pada Paramecium sebagai berikut:
1. Paramaecium berdekatan dan saling menempelkan bagian mulutnya.
2. Mikronukleus membelah berturut-turut menjadi empat mikronukleus.
3. Tiga mikronukleus lenyap, satu mikronukleus membelah lagi menjadi dua mikronukleus yang berbeda ukurannya (besar dan kecil), kemudian mikronukleus yang kecil dipertukarkan antar dua Paramecium yang berlekatan tadi sehingga menghasilkan zigot nukleus. Setelah itu Paramecium  memisah.
4. Selanjutnya zigot nukleus membelah tiga kali berturut-turut menghasilkan delapan inti baru.
5. Kemudian tiga inti lenyap, empat inti bergabung menjadi makronukleus dan satu inti menjadi mikronukleus.
6. Pada akhirnya Paramecium akan membelah dua kali berturut-turut yang menghasilkan empat Paramaecium baru.
Gambar 7 Konjugasi Paramecium caudatum
Contoh Cilliata antara lain :
-          Paramecium caudatum (hewan sandal) yang memiliki cara reproduksi unik.
-          Stentor hewan berbentuk seperti terompet.
-          Didinium merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
-          Vorticella bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
-          Stylonichia mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus.
-          Nyctoterus ovalis parasit di usus kecoa, berbentuk oval.
-          Balantidium coli parasit pada usus/kolon manusia, penyakitnya disebut balantidiosis.
d.      Sporozoa, yaitu protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Namun, dapat berpindah dari suatu jaringan tubuh inang ke jaringan lainnya melalui aliran darah tubuh inang. Hidupnya sebagai parasit dan menghasilkan spora (endospora) dalam daur hidupnya. Tubuh berbentuk bulat atau bulat panjang.
Gambar 8 Struktur tubuh Sporozoa
Cara reproduksi sporozoa adalah dengan cara aseksual dan seksual. Cara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner dan skizogoni, sedangkan secara seksual dilakukan dengan sporogoni. Skizogoni yaitu pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang tetap. Sporogoni yaitu membentuk spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara (hospes intermediet) caranya melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk.
Contoh Sporozoa adalah Plasmodium yang merupakan penyebab malaria pada manusia. Ada empat jenis Plasmodium yang masing-masing menyebabkan tipe malaria yang berbeda. Keempat jenis Plasmodium tersebut adalah Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika dengan masa sporulasi tidak tentu. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana dengan masa sporulasi 48 jam. Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana dengan masa sporulasi 72 jam. Plasmodium ovale, penyebab malaria yang memiliki masa sporulasi hampir sama dengan malaria tertiana.
Gambar 9 Reproduksi Plasmodium
Reproduksi secara seksual yang terjadi dalam lambung atau dinding usus nyamuk Anopheles, disebut sporogoni dan reproduksi secara aseksual yang terjadi dalam eritrosit manusia disebut skizogoni. Berikut adalah tahapannya, yaitu :
Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
1.      Di dalam tubuh manusia :
-          Bersama aliran darah sporozoit menuju hati dan menetap selama ±3 hari. 
-          Kemudian sporozoid keluar dari hati kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Sporozoid di dalam sel darah merah disebut tropozoid.
-          Tropozoid akan membelah menjadi 6-32 merozoid. Peristiwa pembelahan dalam inang manusia ini disebut skizogoni.
-          Setelah sel darah merah pecah, merozoid keluar dan mencari sel-sel darah merah baru. Kejadian merozoid merusak/melisis sel-sel darah merah berulang beberapakali. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
-          Sebagian dari merizoid berubah menjadi gametosit lalu gametosit akan berubah menjadi makrogametosit (gamet betina) dan mikrogametosit (gamet jantan).
-          Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles betina dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
2.       Di dalam tubuh nyamuk :
-          Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gamogoni/gametogenesis. 
-          Terjadi fertilisasi (peleburan gamet jantan dan gamet betina) sehingga terbentuklah zigot
-          Zigot berkembang menjadi ookinet masuk ke usus nyamuk untuk mendapatkan makanan.
-          Ookinet selanjutnya terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista
-          Ookista akan membelah berulang kali membelahvsehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit. Peristiwa pembelahan dalam tubuh nyamuk disebut sporogoni.
-          Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah. 
-          Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit. RINGKASNYA siklus ini sangat mudah dengan hafalan : S-T-M-G-Z-O-O (Sporozoid-Tropozoid-Merozoid-Gametosit-Zigot-Ookinet-Ookista).

Baca Selanjutnya Protista Mirip Tumbuhan dan Protista Mirip Jamur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar