Selasa, 17 Mei 2016

VIRUS

VIRUS


Kata virus berasal dari bahasa Latin virion yang berarti “racun”. Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

A. Sejarah Penemuan Virus

Adolf Meyer
Keberadaan virus mulai diketahui sejak penemuan Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman, pada tahun 1883. Meyer menyelidiki penyakit bintik kuning pada tanaman tembakau yang bersifat menular. Ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit bintik kuning yang disuntikkan pada tanaman tembakau sehat ternyata menularkan penyakit bintik kuning.






Gambar 1 Percobaan Adolf Meyer pada tanaman tembakau

Dmitri Ivanowsky
Penelitian itu diulang oleh Dmitri Ivanowsky pada tahun 1893. Oleh Ivanowsky, ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit kuning disaring dengan saringan bakteri. Hasil penyaringan itu masih menyebabkan penyakit kuning jika disuntikkan pada tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan hal itu, disimpulkan bahwa penyebab penyakit itu berukuran lebih kecil dari bakteri karena lolos dalam saringan bakteri.
Gambar 2 Percobaan Dmitri Ivanowsky
Pada tahun 1897, seorang ahli mikrobiologi Belanda bernama Martinus Beijerinck melakukan percobaan terhadap penyakit bintik kuning tersebut. Hasil percobaannya menunjukkan bahwa patogen itu hanya dapat berkembang biak pada makhluk hidup.
Gambar 3 Percobaan Dmitri Ivanowsky
Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama Wendel Stanley, mencoba mengkristalkan patogen itu. Walaupun telah dikristalkan, patogen itu masih mampu menimbulkan penyakit jika disuntikkan pada tanaman tembakau yang sehat. Stanley memberi nama patogen tersebut tobacco mosaic virus atau TMV (virus mosaik tembakau). Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun atau bersifat membunuh.
Gambar 4 Virus mozaik pada daun tembakau

B. Ciri-ciri Virus

Virus sebagai makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Hanya memiliki satu macam asam nukleat DNA atau RNA dengan selubung protein yang disebut kapsid.

b.  Berukuran sangat kecil dibandingkan bakteri dengan berukuran antara 10-400 nm (0,01-0,4 µm) dan tidak dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya biasa tetapi harus dengan mikroskop elektron.

c.  Bukan organisme (paraorganisme) diantara sel hidup dan sel mati. Dikatakan hidup karena berkembangbiak, berproliferasi, dan mempunyai asam nukleat, sedangkan dikatakan mati karena mengkristal dan tidak berprotoplasma.

d. Aseluler (bukan merupakan sel) sehingga tidak memiliki membran sel, sitoplasma dan inti sel.

e. Memiliki bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi dan hanya aktif pada makhluk yang spesifik.



C. Struktur Tubuh Virus
Gambar 5.1 Struktur tubuh Virus berselubung
Gambar 5.2 Struktur tubuh Virus telanjang
Gambar 5.3 Struktur tubuh Virus kompleks
Virus tersusun atas tiga bagian, yaitu :

a.      Bagian Kepala

Kepala virus berisi materi genetik (asam nukleat), yaitu DNA atau RNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus yang berfungsi memberi bentuk tubuh virus dan melindungi materi genetik dari kondisi lingkungan sekitarnya. Kapsid tersusun oleh satu unit protein yang disebut kapsomer.

b.      Bagian Leher

Leher sebagai penyambung kepala dengan ekor. Selubung berfungsi melindungi materi genetik pada saat penetrasi. Inti berupa DNA atau RNA. Bagian dasar berfungsi untuk penetrasi.

c.       Bagian Ekor

Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel inang serta untuk memasukkan materi genetik virus ke sel inang. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Serabut ekor sebagai reseptor (penerima rangsang).



D. Bentuk Tubuh Virus
Gambar 6 Bentuk tubuh virus

Bentuk tubuh virus sangat bervariasi. Virus yang berbentuk bulat contohnya adalah virus influenza (Influenza virus), virus ebola,dan HIV penyebab AIDS. Virus juga ada yang berbentuk oval, seperti virus rabies (Rabiez virus). Bentuk batang dijumpai pada TMV, bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus penyebab kekerdilan pada batang padi), dan bentuk seperti huruf T dijumpai pada Bakteriofag. Sedangkan bentuk polihidris contohnya adalah pada Adenovirus (penyebab penyakit demam).


E. Replikasi Virus

Virus mempunyai cara reproduksi yang berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus mengalami proliferasi, yaitu pertumbuhan yang disebabkan oleh giatnya pembelahan sel dan bukan karena bertambah besarnya sel.

Replikasi virus terjadi hanya bila virus berada di dalam sel makhluk hidup. Replikasi virus dapat berlangsung melalui daur litik atau daur lisogenik.

1.      Daur Litik

Pada daur litik, partikel-partikel virus yang baru (hasil perkembangbiakan) dikeluarkan dari sel inang melalui proses lisis. Lisis adalah pecahnya membran sel inang dan keluarnya sitoplasma. Infeksi bakteriofag T4 pada E.coli menyebabkan bakteri itu mati dengan cepat karena mengalami lisis. Oleh karena itu, bakteriofag T4 disebut virulen. Daur litik dapat berlangsung selama 20-40 menit. Selama satu kali daur litik dihasilkan 50-200 virus. Daur litik meliputi beberapa fase, yaitu :

a.      Fase Adsorbsi atau Penempelan

Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri. Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pada permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada protein dinding sel bakteri itu sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri dan sel inang.

b.      Fase Injeksi atau Penetrasi

Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA atau RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.

c.       Fase Sintesis atau Pembentukan

Pada tahap sintesis, DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat (salinan genom) dan komponen protein virus.

d.      Fase Asembling atau Perakitan

Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor, dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus yang utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh.

e.      Fase Lisis

Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakteri mengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain.

2.      Daur Lisogenik

Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat virus tidak mengambil alih fungsi proses sintesis asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian dari DNA bakteri. Dalam daur lisogenik ada beberapa fase, yaitu :

a.      Fase Adsorbsi atau Penempelan

Ujung akar virus menempel dipermukaan sel bakteri.

b.      Fase Injeksi

Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA atau RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.

c.       Fase Penggabungan

Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang terpilin. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya membentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terkandung DNA genetik Virus.

d.      Fase Pembelahan

Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulangkali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkandung profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.

e.      Fase Sintesis atau Pembentukan

Karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag aktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.

f.        Fase Asembling atau Perakitan

Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubang virus. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang baru.

g.      Fase Lisis
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri. Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik.
Gambar 7 Replikasi virus

F.  Klasifikasi Virus

Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus terdiri atas tiga tingkat, yaitu famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah.

Contoh klasifikasi adalah sebagai berikut :

Famili              : Retroviridae

Genus              : Lentivirus

Spesies            : Human immunodeficiency virus (HIV)

Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan kriteria tertentu.

1. Berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya, virus dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA. Yang termasuk kelompok virus DNA, antara lain :

·   Adenoviridae, contoh adenovirus penyebab penyakit conjungtivis (radang mata merah).

·   Herpesviridae, contoh virus herpes penyebab herpes.

·   Hepadnaviridae, contoh virus hepatitis B penyebab hepatitis B.

·   Papovaviridae, contoh papovavirus penyebab kutil pada manusia atau papiloma.

·   Parvoviridae, contoh parvovirus.

·   Poxviridae, contoh virus cacar, poxvirus penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang menyebabkan AIDS.

·   Mozaik virus penyebab bercak-bercak pada daun tembakau.

b. Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA. Yang termasuk kelompok  virus RNA, antara lain :

·  Picornaviridae, contoh picornavirus penyebab polio, virus hepatitis A penyebab hepatitis A.

·   Caliciviridae, contoh virus hepatitis D penyebab hepatitis D.

·   Coronaviridae, contoh virus flu burung penyebab flu burung.

·   Rhabdoviridae, contoh rhabdovirus penyebab rabies.

·   Paramyxoviridae, contoh virus gondong (parotitis), virus campak, paramyxovirus penyebab pes pada ternak.

·   Retroviridae, contoh retrovirus penyebab AIDS.

·  Togavirus penyebab demam kuning dan ensefalitis, arenavirus penyebab meningitis, orthomyxovirus penyebab influenza.

2. Berdasarkan bentuk dasarnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut :

a.      Virus bentuk ikosahedral

Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi dengan sumbu rotasi ganda. Contoh virus polio dan adenovirus.

b.      Virus bentuk helikal

Menyerupai batang panjang, nukleokapsidnya tidak kaku, berbentuk heliks, dan memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misal virus influenza dan TMV.

c.       Virus bentuk kompleks

Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh poxvirus (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukleat.

3. Berdasarkan keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid, virus dibedakan menjadi dua :

a.      Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun dari lipoprotein atau glikoprotein. Contoh poxvirus, herpesvirus, orthomyxovirus, paramyxovirus, rhabdovirus, togavirus, dan retrovirus.

b.      Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain. Contoh adenoviruses, papovaviruses, picornaviruses, dan reoviruses.

4. Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus diklasifikasikan sebagai berikut :

a.      Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus.

b.      Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus.

c.       Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus.

d.      Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus.

e.      Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus

5. Berdasarkan sel inangnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut :

a.      Virus yang menyerang manusia, contoh HIV.

b.      Virus yang menyerang hewan, contoh rabies.

c.       Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV.

d.      Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T.

G. Peran Virus dalam Kehidupan Sehari-hari
1.  Virus yang Menguntungkan
Banyak yang tidak mengetahui bahwa virus yang masuk kedalam organ tubuh makhluk hidup ternyata dapat menguntungkan di dalam tubuh manusia yang dapat menghindari kerusakan pada organ tubuh manusia dan tidak memberikan pengaruh efek samping yang dapat merugikan manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang menguntungkan bagi manusia :
a.  Membuat Vaksin
Patogen di dalam vaksin yang sudah dilemahkan membuatnya tidak berbahaya lagi ketika menyerang manusia. Pemberian vaksin ke dalam tubuh manusia, akan membuat tubuh kita menghasilkan antibodi terhadap patogen yang kemungkinan akan menyerang tubuh. Sehingga ketika bakteri tersebut benar-benar muncul dan hendak menyerang, tubuh sudah memiliki benteng berupa kekebalan terhadap patogen itu. Beberapa contoh vaksin itu antara lain :
o Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) berfungsi sebagai pencegah penyakit cacar air, gondongan, campak jerman;
o  OPV (Oral Polio Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit polio;
o  HZV (Varicella Zoster Vaccine) berfungsi mencegah penyakit cacar air;
o  HBV (Hepatitis B Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit kuning.
b.  Pembuatan Pelawan Racun (Anti toksin)
Upaya menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang menguntungkan, akan mempengaruhi bakteri yang nantinya akan diinfeksi. Dalam hal ini DNA virus akan digabungkan dengan DNA manusia yang mengawasi sintetis pelawan racun. Selanjutnya, DNA itu oleh virus lisogenik disambungkan ke sel bakteri sehingga bakteri tersebut akan mengandung gen penghasil zat pelawan racun (anti toksin). Bakteri yang mengandung anti toksin akan membelah diri dan menghasilkan bakteri-bakteri lainnya sehingga memiliki sifat dan gen yang sama (anti toksin).
c.  Pelemahan Bakteri
DNA dari virus lisogenik yang kemudian memasuki bakteri patogen, membuat bakteri itu jadi tak berbahaya jika masuk kedalam organ tubuh manusia.
d. Pemanfaatan virus dalan dunia kedokteran
Virus dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kromosom yang penting dalam dunia kedokteran yang dapat membantu kedokteran dalam menjalankan tugasnya menganalisa dan membuat terobosan terbaru dalam bidang kedokteran.
2.  Virus yang Merugikan
Mengenai virus yang merugikan bagi manusia yang dapat merusak organ tubuh manusia serta akan mengakibatkan fatal bagi kesehatan manusia jika tidak segera di lakukan pengobatan dan pencegahan. Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang merugikan bagi manusia :
a. Hepatitis
Penyakit hepatitis biasa dikenal dengan sakit kuning. Hal ini disebabkan oleh warna kuning yang muncul pada bola mata juga kulit penderita hepatitis. Penyebab dari penyakit hepatitis adalah virus yang mengakibatkan bengkaknya organ hati, sehingga empedu akan mengalir atau beredar ke seluruh bagian tubuh. Jenis-jenis hepatitis yang dapat menjangkit manusia antara lain adalah hepatitis A, B, C, D, E. Yang tergolong hepatitis ringan dan dapat pulih dalam waktu singkat (beberapa minggu) adalah jenis hepatitis A dan hepatitis E. Persebaran kedua hepatitis ini, lewat air dan makanan yang tercemar feses orang yang menderita hepatitis.
Pencegahan terhadap kedua jenis hepatitis ini yaitu  dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan, termasuk air dan makanan yang dikonsumsi. Sedangkan hepatitis yang tergolong kronis adalah hepatitis B, C, D. Ketiganya dapat berefek pada terjadinya hepatitis yang kronis dan diderita sepanjang orang tersebut hidup. Penularan ketiga jenis hepatitis ini melalui kontak darah dengan si sakit.
Hepatitis B bisa menular saat berhubungan seksual dan menular pada bayi ketika proses persalinan. Orang-orang yang memiliki peluang besar menderita penyakit hepatitis B, C, dan D adalah pekerja kesehatan, pasien cuci darah, suka bergonta-ganti pasangan, Ibu yang mengidap hepatitis dan menularkan pada bayinya, pecandu obat-obatan terlarang. Vaksin untuk penyakit hepatitis B memang sudah ada, akan tetapi jenis hepatitis C dan D belum terdapat vaksinnya. Pencegahan terhadap ketiga hepatitis tersebut dapat dilakukan dengan menghindari pakai barang-barang yang sifatnya pribadi bebarengan (bersama-sama) dengan orang yang sudah terjangkit hepatitis. Contohnya memakai gunting kuku atau pisau cukur.
b. Influenza
Hampir sebagian besar orang pasti pernah terjangkit virus yang satu ini. Ya, virus influenza yang menyebabkan penyakit flu. Ketika seseorang terkena flu maka badan terasa nyeri, suhu tubuh naik (demam), keluar ingus atau pilek, batuk, dan selera makan akan berkurang. Sekali terjangkit virus ini, akan dapat terjangkit lagi. Hal ini karena penyakit flu tidak memunculkan kekebalan terhadap tubuh penderita. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 virus penyebab penyakit influenza yang terdeteksi. Upaya pencegahan agar tidak terserang virus flu yaitu makan makanan yang bergizi tinggi untuk menambah kekebalan tubuh dan jangan lupa istirahat yang cukup.
c.  Rabies
Virus rabies menyerang bagian-bagian otak dan sistem saraf. Virus rabies dapat menginfeksi bermacam-macam hewan darah panas. Yang termasuk dalam golongan hewan ini, diantaranya : anjing, kelelawar, kucing, kera, dan sebagainya. Tanda mengidap rabies adalah badan yang terasa lemah dan lesu, sakit kepala, demam, mengigau, halusinasi, dalam kasus kronis penderita bisa mengalami ketakutan terhadap air, cahaya, dan udara. Virus rabies menular lewat gigitan hewan yang terinfeksi virus, air liurnya juga dapat masuk melalui luka terbuka. Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi rabies.
d.  Mata Belek
Penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang terjadi pada bagian-bagian mata. Tanda terjangkitnya adalah mata yang memerah dan bengkak, gatal, berair, dan banyak mengeluarkan kotoran mata. Orang-orang lebih sering menyebut penyakit mata ini dengan belekan.
e.  Campak
Virus penyebab penyakit campak disebut dengan virus morbili yang terjaid pada bagian-bagian kulit. Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak. Gejala penyakit campak adalah demam, batuk, mata terasa perih dan sensitif terhadap cahaya, seluruh badan terasa linu, yang akhirnya muncul bercak merah. Terdapat empat fase dalam penyakit campak yaitu masa inkubasi, prodmoral, makulopapuler, penyembuhan. Penyakit campak ditularkan melalui percikan ludah penderita. Jika orang yang menderita penyakit campak bersin, percikan ludahnya mengandung virus campak dan dapat menularkannya pada orang lain. Pencegahan penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi MMR (Morbili, Mumps, Rubella) atau vaksinasi campak, gondongan, dan campak jerman.
f.  Polio
Virus polio menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses. Infeksi saluran pernapasan dapat juga menularkan penyakit polio yaitu pada awal infeksinya. Gejala dari orang yang terjangkit penyakit polio antara lain sakit kepala, demam, mual, muntah, leher dan tulang belakang yang terasa kaku, meriang. Penderita polio dapat sembuh dengan penanganan yang benar. Vaksinasi untuk penderita polio bernama salk dan sabin. Vaksin salk berguna untuk mengaktifkan pembentukan antibodi yang ada dalam serum, membuat virus jadi netral dan mencegahnya menyebar ke sistem saraf pusat. Vaksin sabin berisi virus polio yang telah dilemahkan.
g. Ebola
Virus ebola yang ditemukan di daratan Afrika, tepatnya di daerah Zaire (sungai Ebola) dapat menjangkit manusia dan mengakibatkan kematian. Virus ini menyebar melalui kontak kulit dan cairan tubuh si sakit. Awalnya penyakit ebola menyerang sel darah putih. Kemudian tembus ke berbagai organ tubuh dan lapisan tubuh. Biasanya dalam kurun waktu satu minggu, si sakit akan mengalami pendarahan di bagian dalam tubuh serta mengalami kerusakan berbagai fungsi pada organ seperti bagian-bagian ginjal dan hati. Pada tahap ini akan muncul gejala berupa rasa lelah di seluruh badan, suhu tubuh naik, sakit kepala. pendarahan yang hebat, selanjutnya akan disertai dengan proses menggumpalnya darah penderita yang berujung pada kematian.
h. Gondongan
Virus RNA adalah jenis virus penyebab penyakit gondong yang juga bisa menyerang pankreas, jantung, juga kelenjar parotid yang terdapat di leher. Gondongan ini berbeda dengan gondok yang disebabkan kurangnya yodium. Gondongan juga dikenal dengan nama parotitis. Gondong menyebar lewat hidung atau mulut. Sekali terserang penyakit gondong, kemungkinan tidak akan terjangkit kembali dikarenakan orang tersebut sudah mempunyai imunitas terhadap gondong.
i.  Demam Berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue (genus flavivirus) dan tersebar lewat gigitan nyamuk aides aigepty. Tanda terjangkitnya demam berdarah adalah demam tinggi, muncul bercak kemerahan di tubuh, mimisan, trombosit menurun berefek pada timbulnya pendarahan pada organ tubuh, dan dapat berakibat fatal (kematian).
j.  AIDS
Virus HIV masuk melalui peredaran darah dan menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang yang berfungsi sebagai penghasil atau produksi antibodi untuk melindungi tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Virus HIV ini termasuk dalam virus lisogenik. Untuk meruntuhkan pertahanan tubuh dari seorang pengidap AIDS, virus ini membutuhkan waktu kurang lebih selama delapan tahun. Apabila sudah tidak ada lagi antibodinya, benteng pertahanan tubuh penderita sudah runtuh, maka si penderita AIDS akan sangat mudah terserang bermacam jenis penyakit. Penularan virus HIV/AIDS ini melalui jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah, dan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Ibu hamil yang terkena virus ini, dapat juga menularkan ke bayi yang ada dalam kandungannya, termasuk melalui ASI (air susu ibu). Pencegahan terhadap penyakit ini antara lain dengan tidak mengkonsumsi narkoba dan melakukan seks bebas, juga pastikan donor darah yang didapat sehat dan bebas virus.
k.  Herpes Simplex
HSV atau Herpes Simplex Virus terdapat dua golongan yaitu HSV tipe 1 dan tipe 2. HSV tipe 2 menyerang membran lendir pada alat kelamin dan proses reproduksi manusia. Sedangkan untuk HSV tipe 1 menyerang area wajah (hidung, pipi, dagu, bibir, dsb). Penularan HSV tipe 2 adalah lewat hubungan seksual. Untuk HSV tipe 1 yang banyak menjangkiti anak-anak, termasuk bayi, menyebar lewat handuk, perlengkapan makan dan minum, dan ciuman.
l.  Kanker
Terdapat beberapa jenis kanker yang diakibatkan oleh virus. Virus yang DNA-nya dapat diselipkan pada genom manusia, sehingga menyebabkan sel dari seseorang yang terjangkiti virus akan terus membelah dan membentuk kanker.
m. Pilek
Penyakit ini tentu tidak asing bagi semua orang. Pilek atau yang biasa disebut dengan selesma merupakan penyakit yang penyebabnya adalah virus dan menyebar lewat ludah penderita. Ciri dari penyakit ini dapat kita amati, yaitu mata yang berair, hidung berair atau keluarnya ingus dari hidung, susah bernapas, tenggorokan terasa kering. Penyakit ini tak berbahaya, hanya saja perlu hati-hati jika ada infeksi sekunder yang disebabkan karena bakteri.
n.  Flu Burung
Penyebab flu burung yang dapat menjangkiti manusia adalah virus H5N1. Flu burung juga mengakibatkan ayam-ayam di banyak negara, termasuk Indonesia mati. Penularan virus ini tidak bisa dari manusia ke manusia, melainkan dari udara yang terpapar virus atau melakukan kontak langsung dengan unggas yang telah terinfeksi virus flu burung. Disarankan ketika memasak hasil dari unggas seperti daging atau telur benar-benar matang, karena virus ini dapat mati ketika berada di suhu 80oC. Tanda terkena flu burung adalah mengalami demam di atas 38oC, radang paru dan infeksi saluran pernapasan atas, otot terasa nyeri.
Orang-orang yang beresiko terjangkit flu burung adalah peternak unggas, penjual unggas. Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan beberapa hal, seperti : setelah melakukan kontak langsung dengan unggas, segera mandi atau mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, konsumsi makanan yang tinggi nutrisi dan cukup istirahat supaya kekebalan tubuh baik, bersihkan kotoran unggas dengan teratur setiap hari, dan memasak dengan baik produk unggas seperti daging dan telur.
o. Cacar Air
Penyakit cacar air yang menyerang anak-anak adalah cacar ringan. Ternyata virus penyebab cacar air sama dengan yang menyebabkan penyakit herpes zoster yaitu varicella zoster virus. Virus ini ada di lendir saluran napas dan beredar melalui darah kemudian menyerang kulit. Tanda terkena cacar air antara lain : mengalami demam, lalu muncul bintil gelembung yang berisi air di permukaan kulit, umumnya terasa gatal. Herpes zoster adalah infeksi yang menyerang saraf sensori, umumnya terasa pedih. Herpes zoster menyerang orang dewasa yang dahulu sudah pernah menderita cacar air. Karena virus cacar air pada dasarnya akan terus ada pada jaringan saraf dan bisa aktif lagi apabila ketahanan tubuh orang itu sedang lemah.
p.  SARS
Severe Acute Respiratory Syndrom atau SARS merupakan sindrom pernapasan akut yang parah. Corona virus penyebab SARS berasal dari sistem pernapasan mamalia seperti rakun atau musang. Tanda penyakit SARS diantaranya : mengalami diare, sakit kepala, otot nyeri, batuk kering, demam tinggi, radang paru, sulit bernapas. Penyebaran SARS dapat melalui udara, bersin dan batuk penderita, kontak langsung dengan si sakit, dan menyentuh benda yang mengandung virus tersebut. Sayangnya vaksin dan obat untuk penyakit ini belum ada, sehingga kita perlu lebih waspada dan senantiasa menjaga asupan gizi untuk memperkuat daya tahan tubuh.
3. Virus Merugikan yang Menyerang Hewan dan Tumbuhan
Virus merugikan yang meyerang hewan dan tumbuhan juga akan membahayakan hewan dan tumbuhan karena dapat mengganggu kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan untuk melakukan proses perkembangbiakkan dan pertumbuhan karena adanya gangguan virus yang merugikan hewan dan tumbuhan. Berikut adalah penjelasan mengenai virus merugikan yang menyerang hewan dan tumbuhan :
a. Virus yang menyerang hewan
1. Penyakit kuku-mulut (food and mouth disease) disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang kerbau, sapi, atau hewan ternak lain yang mengakibatkan mereka tidak mampu berjalan atau makan.
2. Penyakit rabies yang disebabkan oleh virus rabies (rhabdovirus), menyerang hewan-hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, dan lainnya.
3. Penyakit tetelo yang biasa menjangkiti ayam. Menyebabkan ayam batuk dan mencret, lalu mati. Apabila penyakit tetelo dapat disembukan, ayam tersebut bisa hilang keseimbangan dan kepala terus berputar. Penyebab penyakit ini adalah virus New Castle Disease.
4. Tumor/kanker yang menyerang ayam dan unggas lain disebabkan oleh Rous Sarcoma Virus (RSV).
5. Avian Influenza (flu burung) disebabkan virus H5N1.
6. Penyebab tumor beberapa jenis hewan yaitu Adenovirus.
7. Polyoma penyebab tumor yang menyerang hewan.
b. Virus yang menyerang tumbuhan
1. Bercak kuning yang ada di daun tembakau diakibatkan oleh Tobacco Mosaic Virus (TMV).
2. Cucumber Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan buah mentimun.
3. Wheat Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan gandum.
4. Bean Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan buncis.
5. Tungro yang merusak padi lewat hama wereng dan penyebab padi kerdil.
6. Sugarcane Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan tebu.
7. Turnip Yellow Mosaic Virus, virus penyebab rusaknya daun kapas dan daun jadi menggulung.
8. Citrus Vetn Phloem Degeneration merupakan penyebab matinya tanaman jeruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar