VIRUS
Kata
virus berasal dari bahasa Latin virion yang berarti “racun”. Virus adalah
parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat
parasit obligat karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
A. Sejarah Penemuan
Virus
Adolf Meyer |
Keberadaan
virus mulai diketahui sejak penemuan Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman, pada
tahun 1883. Meyer menyelidiki penyakit bintik kuning pada tanaman tembakau yang
bersifat menular. Ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit bintik kuning
yang disuntikkan pada tanaman tembakau sehat ternyata menularkan penyakit
bintik kuning.
Gambar 1 Percobaan Adolf Meyer pada tanaman tembakau |
Penelitian itu diulang oleh Dmitri Ivanowsky
pada tahun 1893. Oleh Ivanowsky, ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit
kuning disaring dengan saringan bakteri. Hasil penyaringan itu masih
menyebabkan penyakit kuning jika disuntikkan pada tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan
hal itu, disimpulkan bahwa penyebab penyakit itu berukuran lebih kecil dari
bakteri karena lolos dalam saringan bakteri.
Gambar 2 Percobaan Dmitri Ivanowsky |
Pada
tahun 1897, seorang ahli mikrobiologi Belanda bernama Martinus Beijerinck
melakukan percobaan terhadap penyakit bintik kuning tersebut. Hasil
percobaannya menunjukkan bahwa patogen itu hanya dapat berkembang biak pada
makhluk hidup.
Pada
tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama Wendel Stanley, mencoba
mengkristalkan patogen itu. Walaupun telah dikristalkan, patogen itu masih
mampu menimbulkan penyakit jika disuntikkan pada tanaman tembakau yang sehat.
Stanley memberi nama patogen tersebut tobacco
mosaic virus atau TMV (virus mosaik tembakau). Virus berasal dari bahasa
Latin yang berarti racun atau bersifat membunuh.
Gambar 4 Virus mozaik pada daun tembakau |
B. Ciri-ciri Virus
Virus
sebagai makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Hanya memiliki satu macam asam nukleat
DNA atau RNA dengan selubung protein yang disebut kapsid.
b. Berukuran sangat kecil dibandingkan
bakteri dengan berukuran antara 10-400 nm (0,01-0,4 µm) dan tidak dapat dilihat
di bawah mikroskop cahaya biasa tetapi harus dengan mikroskop elektron.
c. Bukan organisme (paraorganisme)
diantara sel hidup dan sel mati. Dikatakan hidup karena berkembangbiak, berproliferasi,
dan mempunyai asam nukleat, sedangkan dikatakan mati karena mengkristal dan
tidak berprotoplasma.
d. Aseluler (bukan merupakan sel)
sehingga tidak memiliki membran sel, sitoplasma dan inti sel.
e. Memiliki bentuk dan ukuran yang sangat
bervariasi dan hanya aktif pada makhluk yang spesifik.
C. Struktur Tubuh Virus
Gambar 5.1 Struktur tubuh Virus berselubung |
Gambar 5.3 Struktur tubuh Virus kompleks |
Virus tersusun
atas tiga bagian, yaitu :
a.
Bagian Kepala
Kepala virus
berisi materi genetik (asam nukleat), yaitu DNA atau RNA dan bagian luarnya
diselubungi kapsid. Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus yang
berfungsi memberi bentuk tubuh virus dan melindungi materi genetik dari kondisi
lingkungan sekitarnya. Kapsid tersusun oleh satu unit protein yang disebut
kapsomer.
b.
Bagian Leher
Leher sebagai
penyambung kepala dengan ekor. Selubung berfungsi melindungi materi genetik
pada saat penetrasi. Inti berupa DNA atau RNA. Bagian dasar berfungsi untuk
penetrasi.
c.
Bagian Ekor
Ekor merupakan
bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel inang serta untuk
memasukkan materi genetik virus ke sel inang. Ekor virus terdiri atas tabung
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Serabut ekor sebagai reseptor
(penerima rangsang).
D. Bentuk Tubuh Virus
Bentuk
tubuh virus sangat bervariasi. Virus yang berbentuk bulat contohnya adalah
virus influenza (Influenza virus), virus ebola,dan HIV penyebab AIDS.
Virus juga ada yang berbentuk oval, seperti virus rabies (Rabiez virus).
Bentuk batang dijumpai pada TMV, bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus
penyebab kekerdilan pada batang padi), dan bentuk seperti huruf T dijumpai pada
Bakteriofag. Sedangkan bentuk polihidris contohnya adalah pada Adenovirus (penyebab penyakit demam).
E. Replikasi Virus
Virus
mempunyai cara reproduksi yang berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus
mengalami proliferasi, yaitu pertumbuhan yang disebabkan oleh giatnya
pembelahan sel dan bukan karena bertambah besarnya sel.
Replikasi
virus terjadi hanya bila virus berada di dalam sel makhluk hidup. Replikasi
virus dapat berlangsung melalui daur litik atau daur lisogenik.
1.
Daur Litik
Pada daur litik,
partikel-partikel virus yang baru (hasil perkembangbiakan) dikeluarkan dari sel
inang melalui proses lisis. Lisis adalah
pecahnya membran sel inang dan keluarnya sitoplasma. Infeksi bakteriofag T4
pada E.coli menyebabkan bakteri itu
mati dengan cepat karena mengalami lisis. Oleh karena itu, bakteriofag T4
disebut virulen. Daur litik dapat
berlangsung selama 20-40 menit. Selama satu kali daur litik dihasilkan 50-200
virus. Daur litik meliputi beberapa fase, yaitu :
a.
Fase Adsorbsi atau Penempelan
Fase adsorbsi
ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri. Virus menempel
hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pada permukaan dinding sel bakteri yang
memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus
pada protein dinding sel bakteri itu sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus
dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor
pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim
lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri dan
sel inang.
b.
Fase Injeksi atau Penetrasi
Setelah terbentuk
lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA atau RNA)
masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika
telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.
c.
Fase Sintesis atau Pembentukan
Pada tahap
sintesis, DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetik virus
untuk membuat asam nukleat (salinan genom) dan komponen protein virus.
d.
Fase Asembling atau Perakitan
Kapsid yang
disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor, dan serabut
ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus yang utuh,
kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh.
e.
Fase Lisis
Ketika perakitan
virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim
penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri
hancur, dinding sel bakteri mengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan
keluar untuk mencari inang yang lain.
2.
Daur Lisogenik
Pada daur lisogenik,
virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat virus tidak mengambil alih
fungsi proses sintesis asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian dari DNA
bakteri. Dalam daur lisogenik ada beberapa fase, yaitu :
a.
Fase
Adsorbsi atau Penempelan
Ujung akar virus
menempel dipermukaan sel bakteri.
b.
Fase Injeksi
Setelah terbentuk
lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA atau RNA)
masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika
telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.
c.
Fase
Penggabungan
Ketika memasuki
fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA bakteri
atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti
kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda
yang terpilin. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan
diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya membentuk DNA sikuler
baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terkandung
DNA genetik Virus.
d.
Fase Pembelahan
Dalam keadaan
tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA
virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan
replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Terbentuklah dua sel bakteri
sebagai hasil pembelahan dan setiap sel anak bakteri terkandung profag yang
identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung
berulangkali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkandung
profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.
e.
Fase Sintesis
atau Pembentukan
Karena radiasi
atau pengaruh zat kimia tertentu profag aktif. Profag tersebut memisahkan diri
dari DNA bakteri, kemudian menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus
mengadakan sintesis yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagai kapsid
bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus
menjadi banyak.
f.
Fase
Asembling atau Perakitan
Kapsid-kapsid
dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubang virus.
Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang
baru.
g.
Fase Lisis
Setelah
terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri. Virus-virus yang
terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Dalam
daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik.Gambar 7 Replikasi virus |
F. Klasifikasi Virus
Klasifikasi
dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on Taxonomy
of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup.
Taksonomi virus terdiri atas tiga tingkat, yaitu famili, genus, dan spesies.
Taksonomi adalah ilmu klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara
berurut sesuai dengan derajat persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu
memberinya nama ilmiah.
Contoh klasifikasi adalah sebagai berikut :
Famili : Retroviridae
Genus : Lentivirus
Spesies : Human
immunodeficiency virus (HIV)
Berikut
adalah pengelompokan virus berdasarkan kriteria tertentu.
1. Berdasarkan jenis asam nukleat yang
dimilikinya, virus dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Deoksiribovirus (virus DNA),
yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA. Yang termasuk kelompok virus DNA,
antara lain :
· Adenoviridae, contoh adenovirus penyebab penyakit conjungtivis (radang mata merah).
· Herpesviridae, contoh virus herpes penyebab herpes.
· Hepadnaviridae, contoh virus hepatitis B penyebab
hepatitis B.
· Papovaviridae, contoh papovavirus penyebab kutil pada
manusia atau papiloma.
· Parvoviridae, contoh parvovirus.
· Poxviridae, contoh virus cacar, poxvirus penyebab
kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang menyebabkan AIDS.
· Mozaik virus penyebab bercak-bercak pada daun tembakau.
b. Ribovirus (virus RNA),
yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA. Yang termasuk kelompok virus RNA, antara lain :
· Picornaviridae, contoh picornavirus penyebab polio,
virus hepatitis A penyebab hepatitis A.
· Caliciviridae, contoh virus hepatitis D penyebab
hepatitis D.
· Coronaviridae, contoh virus flu burung penyebab flu
burung.
· Rhabdoviridae, contoh rhabdovirus penyebab rabies.
· Paramyxoviridae, contoh virus gondong (parotitis),
virus campak, paramyxovirus penyebab pes pada ternak.
· Retroviridae, contoh retrovirus penyebab AIDS.
· Togavirus penyebab demam kuning dan ensefalitis,
arenavirus penyebab meningitis, orthomyxovirus penyebab influenza.
2. Berdasarkan bentuk dasarnya, virus
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Virus bentuk
ikosahedral
Bentuk tata ruang yang
dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi dengan sumbu rotasi ganda. Contoh virus
polio dan adenovirus.
b. Virus bentuk
helikal
Menyerupai batang
panjang, nukleokapsidnya tidak kaku, berbentuk heliks, dan memiliki satu sumbu
rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misal virus
influenza dan TMV.
c. Virus bentuk
kompleks
Struktur yang amat
kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh poxvirus
(virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukleat.
3. Berdasarkan
keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid,
virus dibedakan menjadi dua :
a. Virus
berselubung, mempunyai selubung yang tersusun dari lipoprotein atau
glikoprotein. Contoh poxvirus, herpesvirus, orthomyxovirus, paramyxovirus,
rhabdovirus, togavirus, dan retrovirus.
b. Virus
telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain. Contoh adenoviruses,
papovaviruses, picornaviruses, dan reoviruses.
4. Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Virus dengan
252 kapsomer, contoh adenovirus.
b. Virus dengan
162 kapsomer, contoh herpesvirus.
c. Virus dengan
72 kapsomer, contoh papovavirus.
d. Virus dengan
60 kapsomer, contoh picornavirus.
e. Virus dengan
32 kapsomer, contoh parvovirus
5. Berdasarkan sel inangnya, virus diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Virus yang
menyerang manusia, contoh HIV.
b. Virus yang
menyerang hewan, contoh rabies.
c. Virus yang
menyerang tumbuhan, contoh TMV.
d. Virus yang
menyerang bakteri, contoh virus T.
G. Peran Virus dalam Kehidupan
Sehari-hari
1. Virus yang Menguntungkan
Banyak yang tidak
mengetahui bahwa virus yang masuk kedalam organ tubuh makhluk hidup ternyata
dapat menguntungkan di dalam tubuh manusia yang dapat menghindari kerusakan
pada organ tubuh manusia dan tidak memberikan pengaruh efek samping yang dapat
merugikan manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang menguntungkan
bagi manusia :
a. Membuat Vaksin
Patogen di dalam
vaksin yang sudah dilemahkan membuatnya tidak berbahaya lagi ketika menyerang
manusia. Pemberian vaksin ke dalam tubuh manusia, akan membuat tubuh kita
menghasilkan antibodi terhadap patogen yang kemungkinan akan menyerang tubuh.
Sehingga ketika bakteri tersebut benar-benar muncul dan hendak menyerang, tubuh
sudah memiliki benteng berupa kekebalan terhadap patogen itu. Beberapa contoh
vaksin itu antara lain :
o Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) berfungsi sebagai
pencegah penyakit cacar air, gondongan, campak jerman;
o OPV (Oral Polio Vaccine) berfungsi sebagai pencegah
sakit polio;
o HZV (Varicella Zoster Vaccine) berfungsi mencegah
penyakit cacar air;
o HBV (Hepatitis B Vaccine) berfungsi sebagai pencegah
sakit kuning.
b. Pembuatan Pelawan Racun (Anti toksin)
Upaya
menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang menguntungkan, akan mempengaruhi
bakteri yang nantinya akan diinfeksi. Dalam hal ini DNA virus akan digabungkan
dengan DNA manusia yang mengawasi sintetis pelawan racun. Selanjutnya, DNA itu
oleh virus lisogenik disambungkan ke sel bakteri sehingga bakteri tersebut akan
mengandung gen penghasil zat pelawan racun (anti toksin). Bakteri yang
mengandung anti toksin akan membelah diri dan menghasilkan bakteri-bakteri
lainnya sehingga memiliki sifat dan gen yang sama (anti toksin).
c. Pelemahan Bakteri
DNA dari virus
lisogenik yang kemudian memasuki bakteri patogen, membuat bakteri itu jadi tak
berbahaya jika masuk kedalam organ tubuh manusia.
d. Pemanfaatan virus dalan dunia kedokteran
Virus dapat
dimanfaatkan untuk membuat peta kromosom yang penting dalam dunia kedokteran
yang dapat membantu kedokteran dalam menjalankan tugasnya menganalisa dan
membuat terobosan terbaru dalam bidang kedokteran.
2. Virus yang Merugikan
Mengenai virus
yang merugikan bagi manusia yang dapat merusak organ tubuh manusia serta akan mengakibatkan
fatal bagi kesehatan manusia jika tidak segera di lakukan pengobatan dan
pencegahan. Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang merugikan bagi
manusia :
a. Hepatitis
Penyakit
hepatitis biasa dikenal dengan sakit kuning. Hal ini disebabkan oleh warna
kuning yang muncul pada bola mata juga kulit penderita hepatitis. Penyebab dari
penyakit hepatitis adalah virus yang mengakibatkan bengkaknya organ hati,
sehingga empedu akan mengalir atau beredar ke seluruh bagian tubuh. Jenis-jenis
hepatitis yang dapat menjangkit manusia antara lain adalah hepatitis A, B, C,
D, E. Yang tergolong hepatitis ringan dan dapat pulih dalam waktu singkat
(beberapa minggu) adalah jenis hepatitis A dan hepatitis E. Persebaran kedua
hepatitis ini, lewat air dan makanan yang tercemar feses orang yang menderita
hepatitis.
Pencegahan
terhadap kedua jenis hepatitis ini yaitu dengan selalu menjaga kebersihan
lingkungan, termasuk air dan makanan yang dikonsumsi. Sedangkan hepatitis yang
tergolong kronis adalah hepatitis B, C, D. Ketiganya dapat berefek pada
terjadinya hepatitis yang kronis dan diderita sepanjang orang tersebut hidup.
Penularan ketiga jenis hepatitis ini melalui kontak darah dengan si sakit.
Hepatitis B
bisa menular saat berhubungan seksual dan menular pada bayi ketika proses
persalinan. Orang-orang yang memiliki peluang besar menderita penyakit
hepatitis B, C, dan D adalah pekerja kesehatan, pasien cuci darah, suka
bergonta-ganti pasangan, Ibu yang mengidap hepatitis dan menularkan pada
bayinya, pecandu obat-obatan terlarang. Vaksin untuk penyakit hepatitis B
memang sudah ada, akan tetapi jenis hepatitis C dan D belum terdapat vaksinnya.
Pencegahan terhadap ketiga hepatitis tersebut dapat dilakukan dengan
menghindari pakai barang-barang yang sifatnya pribadi bebarengan (bersama-sama)
dengan orang yang sudah terjangkit hepatitis. Contohnya memakai gunting kuku
atau pisau cukur.
b. Influenza
Hampir
sebagian besar orang pasti pernah terjangkit virus yang satu ini. Ya, virus
influenza yang menyebabkan penyakit flu. Ketika seseorang terkena flu maka
badan terasa nyeri, suhu tubuh naik (demam), keluar ingus atau pilek, batuk,
dan selera makan akan berkurang. Sekali terjangkit virus ini, akan dapat
terjangkit lagi. Hal ini karena penyakit flu tidak memunculkan kekebalan terhadap
tubuh penderita. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 virus penyebab penyakit
influenza yang terdeteksi. Upaya pencegahan agar tidak terserang virus flu
yaitu makan makanan yang bergizi tinggi untuk menambah kekebalan tubuh dan
jangan lupa istirahat yang cukup.
c. Rabies
Virus rabies
menyerang bagian-bagian otak dan sistem saraf. Virus rabies dapat menginfeksi
bermacam-macam hewan darah panas. Yang termasuk dalam golongan hewan ini,
diantaranya : anjing, kelelawar, kucing, kera, dan sebagainya. Tanda mengidap
rabies adalah badan yang terasa lemah dan lesu, sakit kepala, demam, mengigau,
halusinasi, dalam kasus kronis penderita bisa mengalami ketakutan terhadap air,
cahaya, dan udara. Virus rabies menular lewat gigitan hewan yang terinfeksi
virus, air liurnya juga dapat masuk melalui luka terbuka. Pengobatan penyakit
rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi rabies.
d. Mata Belek
Penyakit ini
juga disebabkan oleh virus yang terjadi pada bagian-bagian mata. Tanda
terjangkitnya adalah mata yang memerah dan bengkak, gatal, berair, dan banyak
mengeluarkan kotoran mata. Orang-orang lebih sering menyebut penyakit mata ini
dengan belekan.
e. Campak
Virus penyebab
penyakit campak disebut dengan virus morbili yang terjaid pada bagian-bagian
kulit. Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak. Gejala penyakit campak
adalah demam, batuk, mata terasa perih dan sensitif terhadap cahaya, seluruh
badan terasa linu, yang akhirnya muncul bercak merah. Terdapat empat fase dalam
penyakit campak yaitu masa inkubasi, prodmoral, makulopapuler, penyembuhan.
Penyakit campak ditularkan melalui percikan ludah penderita. Jika orang yang
menderita penyakit campak bersin, percikan ludahnya mengandung virus campak dan
dapat menularkannya pada orang lain. Pencegahan penyakit ini adalah dengan melakukan
vaksinasi MMR (Morbili, Mumps, Rubella) atau vaksinasi campak, gondongan, dan
campak jerman.
f. Polio
Virus
polio menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses.
Infeksi saluran pernapasan dapat juga menularkan penyakit polio yaitu pada awal
infeksinya. Gejala dari orang yang terjangkit penyakit polio antara lain sakit
kepala, demam, mual, muntah, leher dan tulang belakang yang terasa kaku,
meriang. Penderita polio dapat sembuh dengan penanganan yang benar. Vaksinasi
untuk penderita polio bernama salk dan sabin. Vaksin salk berguna untuk
mengaktifkan pembentukan antibodi yang ada dalam serum, membuat virus jadi
netral dan mencegahnya menyebar ke sistem saraf pusat. Vaksin sabin berisi
virus polio yang telah dilemahkan.
g. Ebola
Virus
ebola yang ditemukan di daratan Afrika, tepatnya di daerah Zaire (sungai Ebola)
dapat menjangkit manusia dan mengakibatkan kematian. Virus ini menyebar melalui
kontak kulit dan cairan tubuh si sakit. Awalnya penyakit ebola menyerang sel
darah putih. Kemudian tembus ke berbagai organ tubuh dan lapisan tubuh.
Biasanya dalam kurun waktu satu minggu, si sakit akan mengalami pendarahan di
bagian dalam tubuh serta mengalami kerusakan berbagai fungsi pada organ seperti
bagian-bagian ginjal dan hati. Pada tahap ini akan muncul gejala berupa rasa
lelah di seluruh badan, suhu tubuh naik, sakit kepala. pendarahan yang hebat,
selanjutnya akan disertai dengan proses menggumpalnya darah penderita yang
berujung pada kematian.
h. Gondongan
Virus
RNA adalah jenis virus penyebab penyakit gondong yang juga bisa menyerang
pankreas, jantung, juga kelenjar parotid yang terdapat di leher. Gondongan ini
berbeda dengan gondok yang disebabkan kurangnya yodium. Gondongan juga dikenal
dengan nama parotitis. Gondong menyebar lewat hidung atau mulut. Sekali
terserang penyakit gondong, kemungkinan tidak akan terjangkit kembali
dikarenakan orang tersebut sudah mempunyai imunitas terhadap gondong.
i. Demam Berdarah
Demam
berdarah disebabkan oleh virus dengue (genus flavivirus) dan tersebar lewat
gigitan nyamuk aides aigepty. Tanda terjangkitnya demam berdarah adalah demam
tinggi, muncul bercak kemerahan di tubuh, mimisan, trombosit menurun berefek
pada timbulnya pendarahan pada organ tubuh, dan dapat berakibat fatal
(kematian).
j. AIDS
Virus
HIV masuk melalui peredaran darah dan menyerang sistem imunitas atau kekebalan
tubuh seseorang yang berfungsi sebagai penghasil atau produksi antibodi untuk
melindungi tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Virus HIV ini termasuk
dalam virus lisogenik. Untuk meruntuhkan pertahanan tubuh dari seorang pengidap
AIDS, virus ini membutuhkan waktu kurang lebih selama delapan tahun. Apabila
sudah tidak ada lagi antibodinya, benteng pertahanan tubuh penderita sudah
runtuh, maka si penderita AIDS akan sangat mudah terserang bermacam jenis
penyakit. Penularan virus HIV/AIDS ini melalui jarum suntik yang tidak steril,
transfusi darah, dan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Ibu hamil
yang terkena virus ini, dapat juga menularkan ke bayi yang ada dalam kandungannya,
termasuk melalui ASI (air susu ibu). Pencegahan terhadap penyakit ini antara
lain dengan tidak mengkonsumsi narkoba dan melakukan seks bebas, juga pastikan
donor darah yang didapat sehat dan bebas virus.
k. Herpes
Simplex
HSV
atau Herpes Simplex Virus terdapat dua golongan yaitu HSV tipe 1 dan tipe 2.
HSV tipe 2 menyerang membran lendir pada alat kelamin dan proses reproduksi
manusia. Sedangkan untuk HSV tipe 1 menyerang area wajah (hidung, pipi, dagu,
bibir, dsb). Penularan HSV tipe 2 adalah lewat hubungan seksual. Untuk HSV tipe
1 yang banyak menjangkiti anak-anak, termasuk bayi, menyebar lewat handuk,
perlengkapan makan dan minum, dan ciuman.
l. Kanker
Terdapat
beberapa jenis kanker yang diakibatkan oleh virus. Virus yang DNA-nya dapat
diselipkan pada genom manusia, sehingga menyebabkan sel dari seseorang yang
terjangkiti virus akan terus membelah dan membentuk kanker.
m. Pilek
Penyakit
ini tentu tidak asing bagi semua orang. Pilek atau yang biasa disebut dengan
selesma merupakan penyakit yang penyebabnya adalah virus dan menyebar lewat
ludah penderita. Ciri dari penyakit ini dapat kita amati, yaitu mata yang
berair, hidung berair atau keluarnya ingus dari hidung, susah bernapas,
tenggorokan terasa kering. Penyakit ini tak berbahaya, hanya saja perlu hati-hati
jika ada infeksi sekunder yang disebabkan karena bakteri.
n. Flu
Burung
Penyebab
flu burung yang dapat menjangkiti manusia adalah virus H5N1. Flu burung juga
mengakibatkan ayam-ayam di banyak negara, termasuk Indonesia mati. Penularan
virus ini tidak bisa dari manusia ke manusia, melainkan dari udara yang
terpapar virus atau melakukan kontak langsung dengan unggas yang telah
terinfeksi virus flu burung. Disarankan ketika memasak hasil dari unggas
seperti daging atau telur benar-benar matang, karena virus ini dapat mati
ketika berada di suhu 80oC. Tanda terkena flu burung adalah
mengalami demam di atas 38oC, radang paru dan infeksi saluran
pernapasan atas, otot terasa nyeri.
Orang-orang
yang beresiko terjangkit flu burung adalah peternak unggas, penjual unggas.
Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan beberapa hal, seperti : setelah
melakukan kontak langsung dengan unggas, segera mandi atau mencuci tangan
dengan sabun atau antiseptik, konsumsi makanan yang tinggi nutrisi dan cukup
istirahat supaya kekebalan tubuh baik, bersihkan kotoran unggas dengan teratur
setiap hari, dan memasak dengan baik produk unggas seperti daging dan telur.
o. Cacar
Air
Penyakit
cacar air yang menyerang anak-anak adalah cacar ringan. Ternyata virus penyebab
cacar air sama dengan yang menyebabkan penyakit herpes zoster yaitu varicella
zoster virus. Virus ini ada di lendir saluran napas dan beredar melalui darah
kemudian menyerang kulit. Tanda terkena cacar air antara lain : mengalami
demam, lalu muncul bintil gelembung yang berisi air di permukaan kulit, umumnya
terasa gatal. Herpes zoster adalah infeksi yang menyerang saraf sensori,
umumnya terasa pedih. Herpes zoster menyerang orang dewasa yang dahulu sudah
pernah menderita cacar air. Karena virus cacar air pada dasarnya akan terus ada
pada jaringan saraf dan bisa aktif lagi apabila ketahanan tubuh orang itu
sedang lemah.
p. SARS
Severe
Acute Respiratory Syndrom atau SARS merupakan sindrom pernapasan akut yang
parah. Corona virus penyebab SARS berasal dari sistem pernapasan mamalia seperti rakun atau musang. Tanda penyakit SARS
diantaranya : mengalami diare, sakit kepala, otot nyeri, batuk kering, demam
tinggi, radang paru, sulit bernapas. Penyebaran SARS dapat melalui udara,
bersin dan batuk penderita, kontak langsung dengan si sakit, dan menyentuh
benda yang mengandung virus tersebut. Sayangnya vaksin dan obat untuk penyakit
ini belum ada, sehingga kita perlu lebih waspada dan senantiasa menjaga asupan
gizi untuk memperkuat daya tahan tubuh.
3. Virus Merugikan yang
Menyerang Hewan dan Tumbuhan
Virus
merugikan yang meyerang hewan dan tumbuhan juga akan membahayakan hewan dan
tumbuhan karena dapat mengganggu kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan untuk
melakukan proses perkembangbiakkan dan pertumbuhan karena adanya gangguan virus
yang merugikan hewan dan tumbuhan. Berikut adalah penjelasan mengenai virus
merugikan yang menyerang hewan dan tumbuhan :
a. Virus yang menyerang hewan
1. Penyakit kuku-mulut (food and mouth disease)
disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang kerbau, sapi, atau hewan ternak
lain yang mengakibatkan mereka tidak mampu berjalan atau makan.
2. Penyakit rabies yang disebabkan oleh virus rabies
(rhabdovirus), menyerang hewan-hewan berdarah panas seperti anjing, kucing,
kelelawar, kera, dan lainnya.
3. Penyakit tetelo yang biasa menjangkiti ayam. Menyebabkan
ayam batuk dan mencret, lalu mati. Apabila penyakit tetelo dapat disembukan,
ayam tersebut bisa hilang keseimbangan dan kepala terus berputar. Penyebab
penyakit ini adalah virus New Castle Disease.
4. Tumor/kanker yang menyerang ayam dan unggas lain
disebabkan oleh Rous Sarcoma Virus (RSV).
5. Avian Influenza (flu burung) disebabkan virus H5N1.
6. Penyebab tumor beberapa jenis hewan yaitu Adenovirus.
7. Polyoma penyebab tumor yang menyerang hewan.
b. Virus yang menyerang tumbuhan
1. Bercak kuning yang ada di daun tembakau diakibatkan
oleh Tobacco Mosaic Virus (TMV).
2. Cucumber Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan buah
mentimun.
3. Wheat Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan gandum.
4. Bean Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan buncis.
5. Tungro yang merusak padi lewat hama wereng dan
penyebab padi kerdil.
6. Sugarcane Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan tebu.
7. Turnip Yellow Mosaic Virus, virus penyebab rusaknya
daun kapas dan daun jadi menggulung.
8. Citrus Vetn Phloem Degeneration merupakan penyebab
matinya tanaman jeruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar